Begini Meriahnya Petik Laut Larung Kepala Sapi yang Digelar Nelayan di Situbondo
SITUBONDO, FaktualNews.co – Berharap keselamatan dan mendapat tangkapan ikan melimpah saat melaut, nelayan Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, menggelar ruwatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan petik laut, Rabu (30/11/2022).
Dalam kegiatan petik laut yang digelar setiap tahun, para nelayan di ujung timur kampung pesisir Kabupaten Situbondo tersebut menghiasi perahu motornya menggunakan kertas warna-warni. Kegiatan petik laut pun berlangsung meriah.
Pantauan FaktualNews.co di lapangan, sesaji diangkut perahu getek berisi sejumlah peralatan dapur, buah-buahan dan semua hasil bumi, seperti tebu, jagung, singkong dan gabah. Selain itu juga berisi kepala seekor sapi dan emas seberat satu gram.
Sebelum sesaji dilepas atau dilarung ke laut, perahu getek diarak menuju pantai dengan diikuti para nelayan setempat, dan diiringi berbagai tarian tradisional, salah satunya adalah tarian gandrung.
Pelepasan sesaji ke laut lepas itu diiringi oleh ratusan perahu nelayan, yakni perahu nelayan yang sudah dihiasi berbagai hiasan kertas warna-warni.
Subaidi (41), salah seorang panitia petik laut mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan kegiatan ruwatan atau petik laut, mengingat kegiatan tersebut dilakukan secara turun temurun.
“Selain itu, kegiatan petik laut juga bertujuan untuk meningkatkan silaturrahmi antar nelayan di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih,” ujar Subaidi, Rabu (30/11/2022).
Menurut dia, larung sesaji kepala sapi dan hasil bumi ke tengah laut dalam kegiatan ruwatan atau petik laut itu, merupakan salah satu bentuk wujud dan rasa syukur para nelayan kepada Allah SWT, mengingat para nelayan mencari ikan dilaut.
“Diharapkan, dengan kegiatan ruwatan atau petik laut, para nelayan diberi keselamatan dan mendapat tangkapan ikan yang melimpah saat melaut,”bebernya.
Lebih jauh Subaidi menambahkan, sebelum menggelar ruwatan atau petik laut, pihaknya menggelar berbagai lomba, seperti lomba sepak bola, seni budaya, dan berbagai lomba yang lain.
“Dalam dua tahun terakhir ini, kami sengaja menggelar ruwatan atau petik laut sebelum para nelayan bekerja,”pungkasnya.