JAKARTA, FaktualNews.co – Richard Eliezer alias Bharada E menembakkan peluru 3 sampai 4 kali ke tubuh Brigadir Yosua. Tembakan itu dilesatkan atas perintah Ferdy Sambo selaku atasannya.
Namun, eksekusi Yosua tak berhenti sampai situ saja. Eliezer menyebut, Sambo turut melesatkan tembakan.
Hal itu diungkapkan Eliezer saat bersaksi dalam sidang lanjutan pembunuhan Yosua. Dia bersaksi untuk terdakwa Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal Wibowo.
Setelah menembak 3 sampai 4 kali, Yosua pun terjatuh. Namun, ia belum meninggal. Erangan terdengar dari arah tubuh Yosua.
“Setelah itu apa yang terjadi dengan korban?” tanya hakim PN Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
“Jatuh,” jawab Eliezer.
“Apa yang diteriakkan korban?” tanya hakim.
“Cuma ada suara mengerang saja ‘aaaahhhh” jatuh langsung,” kata Eliezer.
Setelahnya, Sambo pun maju mendekati tubuh Yosua. Mantan Kadiv Propam Polri itu pun disebut mengokang senjata dan menembakkannya ke arah kepala Yosua.
“Habis almarhum jatuh, Pak FS maju. Saya lihat dia langsung pegang senjata, dia kokang senjata dulu, dia ke arahkan almarhum, ada sempat tembak ke almarhum,” kata Eliezer.
“Berapa kali saudara FS menembak?” tanya hakim.
“Saya sudah tidak ingat berapa kali dia tembak,” jawab Eliezer.
“Bagaimana cara saudara FS tembak?” tanya hakim.
“Ke arah bawah,” jawab Eliezer.
“Korban di mana?” tanya hakim.
“Sudah jatuh, tengkurap,” jawab Eliezer sembari memperagakan di depan majelis hakim.
Hakim kemudian terus mendalami keterangan Eliezer tersebut. Termasuk saat Sambo menembak. Menurut Eliezer, sudah tidak ada lagi suara Yosua usai tembakan Sambo tersebut.
“Tidak ada,” kata Eliezer.
“Lalu bagaimana?” tanya hakim.
“FS jongkok di depan tangga, dia nembak sambil jongkok ke atas tangga, nembak banyak kali, dia nembak ke arah tangga banyak kali, dia sempat berhenti, jadi ada jeda tembakan, dia berhenti, baru dia nembak lagi, tapi sudah menggunakan HS itu sempat dia kokang, sebelum dia tembak ke arah atas TV,” kata Eliezer.
Menurut Eliezer, Sambo menembak Yosua dengan menggunakan senjata jenis Glock.
“Waktu nembak Yosua pakai apa?” tanya hakim.
“Pada saat dia maju pertama, setahu saya glock,” jawab Eliezer.
“Setahu Saudara glock?” tanya hakim.
“Keliatan glock Yang Mulia, tapi tidak ada sampai sekarang glock itu Yang Mulia, saya tidak tahu di mana,” jawab Eliezer.
Setelahnya, Sambo terus melakukan tembakan ke beberapa arah. Tujuannya diduga untuk merekayasa TKP.
“Ada sempat berhenti, dia kokang lagi senjata saat mengarah ke arah TV, itu sudah HS [senjata Yosua],” kata Eliezer.
Eliezer menyebut saat itu Sambo menggunakan sarung tangan di tangan kanannya. Sementara tangan kiri tidak bersarung tangan. Kemudian senjata yang digunakan Sambo untuk menembak ke arah atas TV itu dipegangkan ke pergelangan tangan kiri Yosua.
“Tangan Yosua mana yang diserahkan senjata?” kata hakim.
“Kalau tidak salah tangan kiri,” jawab Eliezer.
Dalam eksepsinya, kuasa hukum Sambo menyatakan bahwa kliennya tidak menembak Yosua. Bahkan, perintah ke Eliezer pun bukan ‘tembak’ tetapi ‘hajar’.