MOJOKERTO, FaktualNews.co – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) pun mulai menyerang warga Mojokerto, terutama pada anak-anak.
FaktualNews.co melakukan penelusuran data pasien terjangkit DBD di dua rumah sakit wilayah Kabupaten Mojokerto. Yakni, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr Soekandar dan Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah.
Hasilnya, ditemukan puluhan pasien terjangkit DBD. Baruntungnya, tisak ada yang sampai meninggal dunia.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Prof Dr Soekandar, dr Anggono mengatakan, selama bulan Agustus hingga November 2022 telah merawat 21 pasien DBD. Dalam rentan waktu itu, tidak belum
“Pasien infeksi virus dengue dewasa 7 orang dan Anak 14 berusia 2 sampai 16 tahun,” katanya, Kamis (1/12/2022).
Sedangkan di RSI Sakinah, dalam kurun waktu Agustus sampai November 2022 tercatat pernah merawat 65 pasien terjangkit DBD.
Manajer Pelayanan Medis RSI Sakinah dr Roisul Umam merinci, 9 pasien pada bulan Agustus, 13 pasien pada bulan September, 23 pasien pada bulan Oktober, dan 20 pasien pada November.
“Yang sedang di rawat sekarang 3, semuanya anak-anak. Sementara ini belum ada yang meninggal,” katanya.
Rois mengungkap, pasien DBD yang dirawat di RSI Sakinah didominiasi anak-anak, mulai bayi baru lahir sampai anak-anak di bawah 17 tahun. Pasien DBD datang cenderung dalam kondisi demam dan lemas karena tidak mau makan. Sehingga pihaknya memberi cairan infus untuk mencegah para pasien mengalami dehidrasi.
Selanjutnya pasien menjalani pemeriksaan laboratorium yang meliputi tes darah lengkap, NS1, serta tes IgM Elisa untuk mendeteksi antibodi IgM dan IgG virus dengue.
“Tidak ada pasien yang datang dalam kondisi sudah buruk. Karena para orang tua sudah mengenal DBD. Ketika anak panas lebih dari 2 hari, tidak mau makan, langsung dibawa ke rumah sakit,” terangnya.
Menurut Rois, kasus DBD akan berakibat fatal apabila tidak ditangani secara segera, terutama jika terkena pada anak-anak usia 5-16 tahun. Secara umum, gejala yang dialami jika terkena DBD adalah demam dan lemas agar segera dibawa ke rumah sakit. Oleh sebab itu, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini tidak bisa dibiarkan atau dianggap remeh.
“Diagnosa klinis DBD biasanya panas lebih dari 2 hari, tidak mau makan, lemas, kadang muncul bintik merah di kulit, trombosit di bawah 150 ribu per mikroliter darah. Yang paling khas ketika panasnya turun, anaknya lemas. Kalau hari kedua panas sudah lemas, tidak mau makan, harus segera dibawa ke rumah sakit,” cetusnya.
Sejauh ini, masih belum ada antivirus untuk menyembuhkan penyakit DBD. Penyembuhan para pasien setidaknya membutuhkan waktu 3-5 hari dengan opname di rumah sakit.
Dengan catatan pasien rata-rata pasien dibawa ke rumah sakit pada hari ketiga atau keempat ketika mengalami panas. Sedangkan fase demam pada pasien DBD biasanya berlangsung selama 7 hari.
“DBD itu karena virus dengue. Sehingga penyembuhannya simtomatis karena tidak ada obat khusus anti-DBD,” pungkasnya