Gegara Masalah Baterai, 13 Bus Listrik Surabaya Berhenti Beroperasi
SURABAYA, FaktualNews.co– Bus listrik bekas angkutan resmi KTT G20 Bali yang kini dioperasikan untuk Trans Semanggi Surabaya (TSS), sementara waktu tidak beroperasi karena terkendala teknis.
Selain perlu penyempurnaan teknis operasional, Perum Damri selaku operator 13 bus listrik tersebut juga perlu melakukan perjanjian ulang dengan Kemenhub.
“Kami perlu menyempurnakan semua sistem,” jelas General Manager Perum Damri Surabaya Yulianto, Kamis (5/1/2023).
Saat diminta menjelaskan detail terkait teknis operasional bus listrik tersebut, Yulianto mengakui bahwa ada masalah pada baterai bus listrik itu.
Setelah beberapa minggu melayani penumpang PP dengan jarak tempuh sekitar 295 km, Damri memutuskan untuk melakukan evaluasi.
Dalam evaluasi tersebut, ditemukan kendala pada ketersediaan energi baterai yang belum sesuai ekspektasi.
Dengan jarak tempuh 295 km, idealnya bus dengan kapasitas baterai full bisa menempuh jarak 160 km. Dengan estimasi pengisian ulang baterai (charger) saat operasional, bus bisa beroperasi maksimal.
Bahkan, dengan sisa 40 persen baterai, bus bisa beroperasi penuh. Namun, kenyataannya kekuatan baterai menjadi masalah serius. “Semua masih dalam evaluasi sehingga wajar ditemukan kendala. Semua teknis tengah kami sempurnakan agar bisa melayani dengan maksimal. Mohon maaf atas penghentian sementara bus listrik ini,” kata Yulianto.
Kemenhub sebenarnya sudah menyediakan infrastruktur memadai. Termasuk lima stasiun pengisian atau tempat charger.
Tiga tempat charger di pool Damri Jagir dan dua lagi di Terminal Purabaya. Dalam satu stasiun bisa dobel charger. Artinya bisa dua kali (bus) lakukan charging. Perlu waktu 2,5 jam untuk charger baterai untuk satu bus.
Namun setelah dioperasikan sejak 20 Desember 2022, sejumlah kendala baterai ini ditemukan. Saat ini teknisi khusus dikerahkan untuk penyempurnaan masalah baterai ini. Sebanyak 15 unit bus tengah diobservasi dan diperbaiki di pool Damri Jagir.
