JAKARTA, FaktualNews.co – Mantan striker Italia Gianluca Vialli meninggal dunia pada usia 58 tahun. Vialli, yang namanya melambung ketika memperkuat Sampdoria belakangan ini telah menjalani perawatan untuk kanker pankreas.
Vialli memulai karirnya di Cremonese, klub kampung halamannya, sebelum membintangi Serie A untuk Sampdoria dan Juventus, dan mengakhiri karir bermainnya di Chelsea sebelum terjun ke manajemen dan kepelatihan. Dia mencetak 16 gol dalam 59 penampilan untuk Italia dan tampil di skuad Piala Dunia 1986 dan 1990 Azzurri, julukan Italia.
Sebelumnya, dia telah dipersatukan kembali dengan pelatih kepala Italia, Roberto Mancini, mantan rekan penyerangnya di Sampdoria, dan Vialli berharap dia dapat melanjutkan perannya di tim nasional.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Vialli mengumumkan dia telah menjalani radioterapi dan kemoterapi pada November 2018, setelah didiagnosis menderita kanker satu tahun sebelumnya. Dia dinyatakan ‘bersih’ pada April 2020, tetapi pada Desember 2021 dia mengumumkan penyakitnya telah kembali.
Diumumkan dalam beberapa minggu terakhir bahwa Vialli akan mundur dari perannya sebagai kepala delegasi dengan tim Italia untuk fokus pada pengobatan kanker pankreasnya.
“Tujuannya adalah menggunakan semua energi psiko-fisik saya untuk membantu tubuh saya mengatasi fase penyakit ini, agar dapat menghadapi petualangan baru secepat mungkin. mungkin dan membaginya dengan Anda semua,” kata Vialli pada 14 Desember lalu, dikutip dari The Guardian, Jumat (6/1/2023).
Sampdoria pun menulis sebuah artikel emosional pada Jumat yang mengiringi kepergian Vialli.
“Anda memberi kami begitu banyak, kami memberi Anda begitu banyak: ya, itu adalah cinta, timbal balik, tak terbatas. Cinta yang tidak akan mati hari ini bersamamu. Kami akan terus mencintai dan memujamu karena – seperti yang kamu tahu – kamu lebih baik dari Pelé. Dan karena, terlepas dari segalanya, musim indah kita ditakdirkan untuk tidak pernah berakhir.”
Mereka menambahkan: “Kami akan mengingat Anda sebagai anak laki-laki dan penyerang tengah yang tak kenal lelah, karena pahlawan semuanya muda dan cantik dan Anda, sejak musim panas tahun 1984, telah menjadi pahlawan kami. Kuat dan indah, dengan angka 9 tercetak di bagian belakang dan bendera Italia dijahit di bagian tengah.”
Udinese, salah satu klub Seria A juga mencuit ucapan perpisahan untuk Vialli.
“Seorang pria hebat, seorang pemenang dan seorang pejuang di dalam dan di luar lapangan. Anda meninggalkan kami terlalu cepat, tetapi kami tidak akan pernah melupakan teladan dan kelas Anda. Ciao Gianluca.”