MOJOKERTO, FaktualNews.co–Meski baru selesai sekitar satu bulan yang lalu, Jalan perkampungan yang membentang di Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto kini kondisinya banyak yang retak. Sedangkan untuk menutup titik keretakan terlihat ditambal dengan aspal.
Doni, anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Manduro, menjelaskan bila pembangunan jalan di tempatnya tidak menggunakan besi cor. Dia bilang, jalan Desa Manduro memang disiapkan sebagai jalur perkampungan yang hanya dilewati kendaraan warga. Sehingga pembangunan tidak membutuhkan besi cor.
“Sejak dulu pembangunan jalan di desa sini nggak pakai besi, ya memang begitu,” katanya, Kamis (12/1/2023).
Terkait kondisi jalan banyak yang retak meski baru selesai dibangun menurutnya, disebabkan dua faktor.
Pertama kata dia, akibat ulah warga yang tidak mematuhi larangan melintas selama proses pengeringan jalan.
“Sekarang selesai pengecoran, besok sudah lewat. Bahkan tanda larangan melintas itu disingkirkan,” lanjutnya.
Kemudian yang kedua, dipengaruhi oleh kurangnya pemakaian air selama pembangunan jalan setebal 15 cm tersebut.
“Disini sulit air, jadi kurang disiram. Ya (jalan) gampang retak,” kilahnya.
Sementara disinggung mengenai sumber dana pembangunan hingga spesifikasi jalan, pria asli Situbondo ini mengaku tidak tahu menahu. Ia pun mempersilahkan awak media menanyakan langsung kepada kepala desa setempat.
Sayangnya, Eka, Kepala Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, enggan menemui. “Ini sudah saya sampaikan (melalui pesan Whatsapp), tidak mau katanya,” tutup Doni.