20 WBP Rutan Situbondo, Dibekali Keterampilan Memasak
SITUBONDO, FaktualNews.co – Sebanyak 20 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Situbondo dibekali keterampilan memasak. Kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) tersebut, dilaksanakan di Aula Bharudin Lopa Rutan kelas IIB Situbondo.
Pemberian bekal keterampilan memasak terhadap para WBP, yang diagendakan dilaksanakan selama 20 hari itu, merupakan kerjasama antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Situbondo dengan Rutan kelas IIB Situbondo, Jawa Timur.
Kepala Disnakertran Kabupaten Situbondo Kholil mengatakan, kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan memasak. Ini dilakukan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul, memiliki korelasi erat dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja dalam memenangkan persaingan di tengah perubahan yang berlangsung cepat saat ini.
“Tujuan diselenggarakan kegiatan pelatihan yaitu untuk melatih para pencari kerja agar produktif, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja berdasarkan pada pangsa kerja. Selanjutnya, diharapkan mereka dapat menciptakan peluang berusaha wirausaha secara mandiri sesuai potensi di daerahnya masing-masing,” kata Kholil, Minggu (22/1/2023).
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo Rudi Kristiawan mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Pemkab Situbondo atas supportnya, dengan cara mengadakan pelatihan untuk pembinaan kemandirian bagi WBP.
Diharapkan para WBP yang menjadi peserta agar mengikuti pelatihan memasak dengan sebaik-baiknya. Sehingga jika sudah dinyatakan bebas, para WBP mempunyai bekal untuk membuka usaha baru.
“Saya berharap dengan bekal pelatihan memasak ini, para WBP bisa membuka usaha baru. Selain bisa menciptakan peluang kerja, para WBP juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” ujar Rudi Kristiawan.
Menurut dia, ke depan seluruh WBP yang berkompetensi dan memiliki catatan bagus, mereka akan diajak promosi untuk berjualan atau memasarkan produk hasil pelatihan kepada masyarakat. Utamanya pada kegiatan Car Free Day (CFD) setiap Minggu pagi.
“Namun, para WBP yang mau dipekerjakan untuk menawarkan hasil produksinya dalam pelatihan, mereka akan dilakukan seleksi secara ketat. Bahkan, mereka juga dikawal secara ketat oleh petugas Rutan Situbondo,” pungkasnya.