Pelajar Surabaya yang Nekat Balap Liar Terancam Tak Naik Kelas
SURABAYA, FaktualNews.co– Aksi balap liar saat malam hari yang meresahkan warga Surabaya mendapat respons Wali Kota Eri Cahyadi. Bahkan orang nomor satu di Kota Pahlawan ini mewanti-wanti para pelajar yang ikut balap liar bakal dapat sanksi tidak naik kelas.
“Jadi kami sudah jaga semuanya. Terus yang kedua, kami sampaikan kepada semua guru, untuk murid-muridnya memberikan surat pernyataan, bahwa mereka tidak akan mengikuti balap liar. Kalau mengikuti hal yang begitu maka akan diberikan sanksi oleh sekolah,” tegas Eri kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Eri menambahkan, attitude siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah juga harus dinilai. Selain terancam tidak naik kelas, sanksi-sanksi lainnya masih digodok.
“Sanksi sekolah ini masih pembahasan, apakah tidak naik kelas dan lain sebagainya. Karena attitude dia juga harus dinilai, akhlaknya dia juga harus dinilai. Jadi masih digodok ini apa saja (sanksinya), tapi surat pernyataan sudah di sampaikan,” jelasnya.
Menurutnya, para siswa yang nekat ikut balap liar tidak bisa berhenti hanya dengan imbauan saja. Lingkungan di sekitarnya, mulai orang tua hingga guru juga harus memberi perhatian.
“Akan memberikan pendapat kepada orang tua untuk diskusi atau sharing. Setelah itu sekolah juga memberikan seperti pengetahuan dan pernyataan dari anak-anak didiknya, bahwa tidak akan mengikuti hal semacam itu,” jelasnya.
Eri mengatakan, pihaknya tak ingin sekadar memberi edukasi. Namun, juga harus tegas kepada anak-anak muda yang berpotensi melakukan kegiatan negatif.
“Karena balap liar dan macam-macamnya itu kan sama dengan bawa senjata tajam itu, cuman ikut-ikutan saja kan. Bukan dari jiwanya. Lah berarti harus ada lapisan-lapisan yang harus kita lakukan,” lanjutnya.
Razia balap liar maupun gangster juga masih dilakukan oleh pemkot maupun kepolisian. Eri menyebut lokasi rawan balap liar seperti di kawasan Romokalisari dan Osowilangung.
“Ada kabar balapan liar, ternyata nggak ada karena ga bisa lewat. Yang penting itu Jalan Darmo, kalau di sana sepi nggak ada yang jaga. Yang penting sekarang balapan liar itu apa, trek panjang, jalan halus dan nggak ada polisi tidurnya. Sebenarnya jalan raya itu saya mau kasih speed trap, tapi ya jalan utama masak dikasih speed trap,” tukasnya.