Peristiwa

Akibat Luapan Sungai, Sejumlah Wilayah Kabupaten Mojokerto Banjir

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto terendam banjir akibat hujan deras pada Minggu (30/1/2023) dini hari. Penyebab banjir akibat luapan sungai itu merendam areal persawahan dan ruas jalan di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko yang menjadi langganan banjir tahunan.

Banjir juga merendam jalan raya di Desa Modongan dan Desa Kedawung ketinggian sekitar 10-20 sentimeter. “Areal persawahan yang terdampak banjir kurang lebih seluas 6 hektare,” ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Djoko Supangkat, Minggu (28/1/2023).

Djoko mengatakan banjir luberan air sungai disebabkan hujan lebat durasi 3 jam hingga 5 jam di wilayah Kabupaten Mojokerto. Apalagi kondisi ini diperparah dengan air kiriman dari wilayah perbatasan yakni Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri yang juga dilanda hujan lebat.

Dari pantauan di lapangan banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Sooko, Kecamatan Trowulan, Desa Jotangan Kecamatan Mojosari.Terutama di Desa Tempuran, hujan deras itu mengakibatkan debit air sungai Avour  Watudakon meningkat hingga meluber ke areal persawahan.

Kondisi ini diperparah dengan adanya sumbatan di jembatan Desa Tempuran.”Ada sumbatan sampah berupa tanaman kangkung dan sampah yang mengakibatan air terhambat mengalir dan meluber ke jalan,” ungkapnya.

Petugas BPBD Kabupaten Mojokerto bersama perangkat Pemdes mendatangi lokasi guna penanganan banjir di sejumlah wilayah tersebut.”Kita optimalkan penanganan banjir di Desa Tempuran rumah pompa juga sudah berfungsi sejak pagi tadi untuk mengurangi debit air yang menggenangi persawahan,” bebernya.

Penanganan darurat banjir di Desa Tempuran akan dilakukan normalisasi sungai untuk membersihkan sampah tanpa eceng gondok. “Besok kita lakukan normalisasi sungai di Tempuran dengan alat berat untuk memberikan sungai agar tidak menyumbat aliran sungai,” terangnya.

Kepala Desa Tempuran, Slamet menambahkan banjir akibat luapan sungai telah menenggelamkan areal persawahan tanaman padi di desanya. Ia khawatir banjir susulan apalagi kondisi saat ini wilayahnya diguyur hujan deras.

Pihaknya kini masih berkoordinasi untuk penanganan banjir di Desa Tempuran. “Masih tergenang air di persawahan,” pungkasnya.