LUMAJANG, FaktualNews.co-Janji Pemprov Jatim untuk membangun Bendungan Gambiran ditagih Bupati Thoriqul Haq, dengan harapan dapat menyelesaikan permasalahan kekeringan. Sedangkan pembangunan bendungan yang pernah jebol itu diperkirakan akan memerlukan anggaran Rp 9 miliar.
Sebelumnya, Bendungan Gambiran pernah jebol pada Agustus 2021 akibat banjir. Imbasnya, sekitar 300 hektare sawah di tiga desa mengalami kekeringan terutama saat musim kemarau. Tiga desa tersebut masing-masing Desa Boreng, Desa Blukon, dan Desa Rogotrunan.
“Belum ada realisasi (pembangunan dam) hingga kini dari Pemprov Jatim. Karena itu, jalur irigasi untuk persawahan Boreng dan Blukon harus segera ada solusi, karena sudah dua tahun lebih irigasinya terhenti dan tidak ada aliran air sama sekali,” terang Thoriq ketika dikonfirmasi, Senin (30/1/2023).
Berdasarkan pantauan, salah satu titik irigasi penuh dengan sampah. Thoriq menyerukan harus dilakukan normalisasi di jalur-jalur irigasi. Di Desa Blukon, dinas terkait akan membuka air dari Dam Saritruno ke arah Labruk Lor dan melebarkan saluran tersier hingga ke persawahan Blukon.
Menurut Cak Thoriq, sebagian persawahan yang perlu air dari Kali Tengkil akan dibangun bendungan supaya air bisa naik dan bisa dipompa untuk mengairi sawah.
“Untuk Desa Boreng, ada usulan dari warga dan petani untuk membangun bendungan di area Jembatan Boreng kemudian memompa air ke saluran talang air, supaya bisa mengairi sekitar 45 hektare sawah,” jelas Thoriq.
Sementara perihal pembersihan irigasi yang penuh sampah, ia mengajak Baznas untuk memberi pendanaan. “Tadi juga ada komitmen bersama, bahwa masyarakat bersedia melakukan pembersihan saluran irigasi yang sekarang kering dan dipenuhi rumput. Dan juga bersedia melakukan swakelola anggaran dari Baznas,” tutupnya.