KEDIRI, FaktualNews.co-Sejak pagi, ratusan warga Kota Kediri rela mengantre dan berdiri berjam-jam, demi mendapatkan sembako murah di Kecamatan Pesantren Kota Kediri, dalam operasi pasar murah yang digelar oleh Pemkot Kediri, Sabtu (4/2/2023).
Bahkan warga juga saling serobot karena khawatir tidak kebagian. Akibatnya, banyak ibu-ibu yang protes, karena ibu-ibu yang antre tidak tertib. Beberapa kali petugas menghentikan proses operasi pasar murah, karena banyak warga yang antre tidak tertib.
“Ayoh ibu-ibu yang tertib. Nanti kalau tidak tertib dan saling serobot, proses pasar sembako murah tidak akan kami mulai,” Ujar petugas sambil menyuruh warga yang antre tertib.
Dalam operasi pasar sembako murah ini, Pemkot dan Bulog Kediri menyediakan 3 ton beras jenis premium dalam kemasan lima kilogram. Salah satu pembeli sembako Iin Santini mengaku, ia rela mengantre dua jam lebih, untuk membeli beras dengan harga murah. Meski tadi sempat berdesak-desakan dengan warga lainnya, namun ia tidak peduli karena harga di luar lumayan mahal.
“Saya antre dari pukul tujuh atau dua jam lebih awal. Bahkan tadi sempat berdesak-desakan karena banyak yang tidak tertib. Harusnya tadi yang datang duluan didahulukan, namun ini tadi sama panitia tidak diarahkan sehingga banyak yang menyerobot antrean,” kata Iin Santini, warga.
Sementara petugas Disperdagin Kota Kediri Busro Habibi mengatakan, dalam operasi pasar murah ini, pihaknya ada 600 bungkus beras kemasan lima kilogram, dengan total 3 ton beras murah kualitas premium.
“Harga perbungkus kemasan 5 kilogram kita jual dengan harga 43 ribu. Dan agar merata dalam operasi pasar murah, pembelian dibatasi. Satu orang hanya diperbolehkan membeli satu bungkus sembako.” Ujar Busro Habibi, petugas Disperdagin Kota Kediri.
Rencananya, operasi pasar murah akan rutin digelar, untuk menekan harga sembako yang mahal di pasaran.