SITUBONDO, FaktualNews.co – Berharap keselamatan dan mendapat tangkapan ikan melimpah saat melaut, nelayan Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, menggelar ruwatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan petik laut, Minggu (5/2/2023).
Dalam kegiatan petik laut yang digelar setiap tahun, para nelayan Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo tersebut menghiasi perahu motornya menggunakan kertas warna-warni. Sehingga kegiatan petik laut berlangsung meriah.
Kegiatan petik laut yang diawali dengan pengajian umum itu, dihadiri langsung Bupati Karna Suswandi, Wabup Nyau Hj Khoironi, Taufan Camat Besuki, AKP M Sulaiman Kapolsek Besuki, Ahmadi Kepala Desa (Kades) Pesisir, Kecamatan Besuki.
“Alhamdulillah, para nelayan Situbondo masih menggelar tradisi petik laut. Saya berharap tradisi petik laut ini tetap dilestarikan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk syukur para nelayan kepada Allah SWT,” kata Karna Suswandi.
Pantauan FaktualNews.co di lapangan, sesaji diangkut perahu getek berisi sejumlah peralatan dapur, buah-buahan dan semua hasil bumi, seperti tebu, jagung, singkong dan gabah. Selain itu juga berisi kepala seekor sapi.
Sebelum sesaji dilepas atau dilarung ke laut, perahu getek diarak menuju pantai dengan diikuti para nelayan setempat. Pelepasan sesaji ke laut itu diiringi oleh ratusan perahu nelayan, yakni perahu nelayan yang sudah dihiasi berbagai hiasan kertas warna-warni.
Menariknya, setelah perahu getek yang membawa sesaji semua hasil bumi, yakni pohon tebu dan buah-buahan serta kepala sapi dilepas ke laut, ratusan nelayan setempat juga langsung menyeburkan diri ke laut untuk berebut sesaji yang ada di atas perahu getek tersebut.
Misnawi (39), salah seorang warga setempat mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan kegiatan petik laut, mengingat kegiatan tersebut dilakukan secara turun temurun. “Selain itu, kegiatan petik laut juga bertujuan untuk meningkatkan silaturrahmi antar nelayan, Kecamatan Banyuputih,” ujar Misnawi.
Misnawi menjelaskan, kegiatan larung sesaji kepala sapi dan hasil bumi ke laut, merupakan salah satu bentuk wujud dan rasa syukur para nelayan kepada Allah SWT, mengingat para nelayan mencari ikan di laut. “Diharapkan, dengan kegiatan ruwatan atau petik laut, para nelayan diberi keselamatan dan mendapat tangkapan ikan yang melimpah saat melaut,” pungkasnya.