Peristiwa

Jumlah Warga Badui Menjadi Korban Gigitan Ular Berbisa Melonjak

BANTEN, FaktualNews.co– Selama satu bulan terakhir jumlah warga Badui korban gigitan ular berbisa melonjak. Dari catatan Sahabat Relawan Indonesia hingga Jumat lalu, 3 Februari 2023, sudah sebanyak lima orang yang menjadi korban dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten di Kota Serang untuk mendapatkan perawatan medis.

“Kami hari ini membawa pasien warga Badui bernama Amah (12), asal Kampung Ciranji Pasir, Desa Kanekes menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah,” kata Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat pada Jumat lalu.

Dituturkan, Amah digigit ular berbisa pada Kamis dinihari sebelumnya. Sempat dibawa ke puskesmas, dia akhirnya dilarikan ke IGD RSUD Banten. Adapun populasi ular tanah yang dimaksud disebutkan sedang berkembang karena bertepatan dengan musim hujan.

Jenis ular itu, menurut Arif, berkeliaran di ladang-ladang, tempat penyimpanan kayu. Pada malam, terutama setelah curah hujan tinggi, hewan melata itu juga bisa ditemukan di ruas jalan kampung. Mereka diduga mencari tempat-tempat yang hangat dan tidak kedinginan.

Kebanyakan warga Badui menjadi korban gigitan ular itu saat merawat tanaman sayuran, padi huma, dan palawija di ladang di hutan ulayat permukiman Badui maupun di luar kawasan Badui. “Kami bergerak cepat menyelamatkan jiwa warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa,” katanya.

Arif mengatakan SRI menjalin kerja sama dengan warga Badui juga petugas puskesmas. Ada dua puskesmas yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Badui, yakni Cirinten dan Cisimeut.

Mereka diminta segera menghubungi SRI jika terdapat warga Badui digigit ular tanah. Relawan siaga 24 jam di pos kesehatan desa bersama tenaga bidan dan kendaraan ambulans untuk melayani masyarakat Badui.

Masyarakat Badui kini, disebutkanya, sudah mengetahui pentingnya ditangani perawatan medis jika menjadi korban gigitan ular berbisa. Sedangkan layanan dipastikannya gratis meski banyak yang belum terdaftar dalam keanggotaan layanan BPJS.

“Kami bersama tim relawan dan tenaga medis serta mobil ambulans membawa warga Badui korban gigitan ular ke RSUD Banten tanpa dipungut biaya dengan cukup KTP,” katanya.

Pulung, anggota keluarga dari Amah, mengaku senang mendapat pertolongan tersebut. Dia menuturkan kalau awalnya bingung setelah puskesmas yang dituju kehabisan stok anti-bisa ular (ABU).

“Kami berharap kesehatan Amah kembali pulih dan membaik setelah dirawat di rumah sakit,” kata dia.