MALANG, FaktualNews.co– Pihak Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) menghentikan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Wagir, Kabupaten Malang. Hal ini buntut dari ratusan mahasiswa keracunan massal saat mengikuti kegiatan tersebut.
Dilansir dari detikcom, ada dua versi soal jumlah mahasiswa yang keracunan. Berdasarkan data yang dikumpulkan Puskesmas Wagir, korban keracunan mencapai 510 mahasiswa yang mengalami mual, muntah, serta pusing. Dari total peserta kegiatan KKM sebanyak hampir 1.200 orang.
“Waktu kejadian ini sangat cepat dengan selang waktu terpendek 3 jam dan terpanjang 6 jam dari mulai makan hingga sampai terkumpul penderita sebanyak 510 mahasiswa dari hasil konfirmasi ke Puskesmas Wagir,” kata Kadinkes Kabupaten Malang dr Wiyanto Wijoyo saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (7/2/2023).
Jumlah korban keracunan massal versi Puskesmas Wagir berbeda dengan versi polisi. Polisi menyebut ada 360 mahasiswa yang mengalami keracunan massal dengan gejala lemas, perut mual, sesak nafas, diare, dan kondisi lemah.
“Sementara diketahui peserta yang mengalami keracunan berjumlah 360 mahasiswa dengan gejala lemas, perut mual, sesak nafas, diare, dan kondisi lemah,” kata ujar Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik
Taufik mengatakan kegiatan diikuti 1.279 orang terdiri dari 746 mahasiswa laki-laki dan 533 mahasiswi. Kegiatan diawasi oleh 300 mahasiswa senior Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Pada hari Senin, 6 Februari 2023 jam 08.00 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya angkatan 2022 mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Jedong Kecamatan Wagir dalam bentuk perkemahan di area lahan kosong.
Kegiatan diikuti oleh 1.279 mahasiswa dan 300 orang panitia. Rencana kegiatan dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 6 sampai dengan 9 februari 2023.
Pada hari Selasa, 7 Februari 2023 sekitar jam 09.00 WIB terdapat sekitar 360 mahasiswa yang mengalami gejala keracunan berupa mual, muntah, dan diare. Gejala tersebut dialami setelah para mahasiswa menyantap makan malam pada hari Senin (6/2/2023) pukul 19.30 WIB.
Atas kejadian tersebut kemudian para mahasiswa dievakuasi ke sebuah kafe yang berada dekat lokasi. Sisanya dibawa ke Puskesmas Wagir dan RS Universitas Brawijaya.
“Makan pada hari Senin sebanyak 2 kali yaitu makan siang dibagikan pada jam 13.00 WIB dengan menu telur bali, tumis buncis, dan tempe. Sedangkan makan malam dibagikan pada jam 19.30 WIB dengan menu tahu goreng, oseng tempe, dan tumis wortel,” ungkap Taufik.
Adanya keracunan massal ini membuat kegiatan KKM dihentikan. “Dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan memperhatikan kondisi yang ada, melalui evaluasi panitia dan pimpinan fakultas. Maka diputuskan untuk menyelesaikan kegiatan KKM ke-43 lebih cepat dari jadwal semula,” ungkap Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan Fakultas Teknik UB, Adharul Muttaqin.
“Pada hari Selasa (7/2/2023), ada beberapa mahasiswa yang mengalami diare dan jumlahnya semakin bertambah. Mulai pukul 10:00 WIB, ada 11 mahasiswa yang sakit dibawa ke Puskemas Wagir dan RSUB. Setelah dilakukan penanganan awal oleh tim medis Korps Suka Relawan (KSR) UB dan Poli UB,” kata Adharul.
Untuk memastikan kondisi kesehatan peserta KKM ke-43, lanjut Adharul, tim kesehatan dari RSUB telah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mahasiswa diizinkan pulang. “Hampir seluruhnya sudah dipulangkan,” pungkasnya.