Tekan Kenaikan Harga Beras di Situbondo, Bulog Datangkan 200 Ton
SITUBONDO, FaktualNews.co – Dalam sepekan terakhir ini, harga beras terus merangkak naik disejumlah pasar di Kabupaten Situbondo. Bahkan, saat ini, harganya mencapai Rp 13.500 perkilogram. Sehingga kenaikan harga beras tersebut mulai dikeluhkan.
Untuk menekan laju kenaikan beras di pasar, Perum Cabang Bulog yang membawahi Bondowoso-Situbondo itu, akan melakukan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Kepala Cabang Perum Bulog Bondowoso-Situbondo Muhammad Ade Saputra mengatakan, diakui harga beras mulai naik. Namun harga beras akan segera turun, karena pihaknya bakal melakukan pendistribusian beras.
“Untuk menstabilkan harga beras, kami akan mendatangkan stok beras untuk wilayah Situbondo dan Bondowoso. Bahkan, stoknya mencapai 200 ton beras, rencananya juga akan diletakkan di Gudang Beras Klatakan,” kata Muhammad Ade Saputra, Selasa (7/2/2023).
Menurut dia, untuk mendistribusikan beras tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Pemkab Situbondo melalui program operasi pasar. Sehingga harga yang sekarang naik bisa berangsur stabil diharga normal yakni Rp 10.000 sampai Rp 12.000.
“Untuk berasnya ada yang premium dan medium, namun tujuan utamanya yakni untuk menstabilkan harga harga beras, mengingat dalam beberapa hari terakhir harga beras naik,” tuturnya.
Pria yang akrab dipanggil Ade menegaskan, salah satu faktor penyebab kenaikan harga beras di Situbondo, karena sudah habisnya stok yang lama. Sehingga dalam waktu dekat stok yang habis itu akan diisi kembali.
“Stok kemarin adalah stok lama yang habis penjualan pada akhir tahun 2022 dan langkah kami berupaya melakukan permintaan stok ke Kanwil Bulog Jatim, dan beras 200 ton itu kemungkinan besar akan datang dari gudang yang ada di Surabaya Barat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Situbondo, Nugroho mengatakan, diakui harga beras secara merata sedang naik. Namun dalam waktu dekat dilakukan operasi pasar untuk meredam kenaikan beras tersebut.
“Kemungkinan Jumat ini sampai Kamis minggu depan akan dilakukan operasi pasar di beberapa pasar tradisional dan juga di car free day pada hari minggu, dan harganya dibawah dari harga sekarang,” katanya.
Namun dirinya juga menyampaikan bahwa tidak hanya dalam bulan ini akan melakukan operasi pasar. Menjelang bulan puasa pihak pemerintah akan mengadakan pasar ramadhan untuk mengantisipasi kenaikan. “Nanti tidak hanya beras namun juga kebutuhan pokok lain seperti minyak goreng,” ujar Nugroho.