JEMBER, FaktualNews.co -Ketika mendatangi Ponpes Al Djaliel 2 Jember, Senin malam (13/2) kemarin. Istri pengasuh Ponpes Muhammad Fahim Mawardi, Himmatul Aliyah mendapati kondisi kamarnya di dalam lingkungan pondok ada yang berbeda.
Perempuan yang akrab disapa Lia itu mengatakan, banyak barang pribadi miliknya hilang. Termasuk benda berharga seperti perhiasan emas milik anaknya, dan surat-surat perhiasan raib.
Terkait kondisi yang dialami itu, kata Lia, dirinya pun membuat laporan ke Polres Jember. Dengan dugaan pencurian di dalam lingkungan Ponpes Al Djaliel 2.
“Karena saya masih punya hak untuk pulang ke rumah, jadi saya kemarin berniat untuk pulang itu. Hanya saja ketika saya sampai di sana, itu pintu gerbang tidak terbuka. Saya sudah ucapkan salam, saya sudah gedor-gedor.K alau hanya ketok-ketok mungkin tidak akan terdengar, karena gerbangnya (Ponpes Al Djaliel 2) terbuat dari kayu. Saya ucapkan salam, tapi masih tidak dibuka,” kata Lia saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di rumahnya Ponpes Al Djaliel 1 Jember, Rabu (15/2/2023).
Akhirnya dengan dibantu kades setempat dan perangkat desa, kata Lia, dirinyapun dapat masuk ke dalam lingkunga ponpes.
“Pak kades masuk ke dalam beberapa menit kemudian saya masuk. Setelah itu saya bermaksud mengunjungi kamar saya, bagaimana kondisinya. Saat itu saya minta diantar ayah dan om saya, juga ada bapak babin dan pak kades,” katanya.
Namun saat di dalam kamar, lanjut Lia, kondisi kamar terbuka tidak terkunci. Bahkan terlihat ada tumpukan sampah di dalam kamar.
“Saat itu saya kaget, barang-barang pribadi milik saya sudah tidak ada di dalam kamar. Seperti printer, dan laptop. Kemudian saya ngecek di dalam lemari saya, isinya kosong. Tidak ada baju saya sehelai pun. Bukan hanya baju, sampai pakaian dalam pun tidak ada semua. Termasuk kerudung-kerudung saya, cadar pun juga tidak ada,” ungkapnya.
Semakin kaget, ketika dirinya membuka lemari lain yang ada di dalam kamar. “Maksud saya mau melihat tas milik saya. Ternyata setelah saya buka, tas saya posisinya terbuka semua. Dimana di dalam tas saya berisikan tentang surat-surat perhiasan emas saya. Termasuk cincin, dan anting anak saya). Sudah tidak ada. Jam tangan saya pun ada beberapa juga tidak ada,” sambungnya.
Saat ditanyakan kepada penghuni ponpes saat ini, yang notabene adalah keluarga Kiai Fahim dari Pulau Madura. Kata Lia, hanya menjawab tidak tahu.
“Lah kok bisa, posisi kamar saya terbuka. Selimut juga berceceran (berserakan, red), dipakai mungkin. Kan heran gitu,” katanya.
Sehingga dengan kondisi ini, Lia pun menduga adanya tindak pencurian. Kemudian terkait apa yang dialami, Lia membuat laporan ke polisi.
“Dengan kejadian ini, saya melaporkan ke pihak yang berwajib, terkait dengan barang-barang saya dengan dugaan pencurian yang ada di dalam rumah saya,” katanya.
Lebih lanjut kata Lia, terkait kondisi yang saat ini terjadi di lingkungan Ponpes Al Djaliel 2 Jember. Dirinya pun menyayangkan dengan situasi pengelola Ponpes yang dinilai bukan pengurus sah dari yayasan pondok.
“Mulai dari penjagaannya yang sangat ketat sekali. saya heran, ketika yang punya rumah mau pulang, kok bisa yang jaga orang luar dan bukan pemilik rumahnya. Seolah-olah memiliki rumah itu. Saya masuk kesana (lingkungan Ponpes), sebenarnya itu adalah hak saya. Kemudian saya masuk kesana, terkesan dihalang-halangi. Karena itu adalah hak saya mau masuk rumah. Karena statusnya (saya) masih sebagai istri,” tandasnya.