FaktualNews.co

Cuaca Buruk, Aktivitas Pelayaran di Situbondo Ditutup Sementara 

Peristiwa     Dibaca : 692 kali Penulis:
Cuaca Buruk, Aktivitas Pelayaran di Situbondo Ditutup Sementara 
KSOP Kelas VI Panarukan, Situbondo Erlan Apriyanto

SITUBONDO, FaktualNews.co – Pelabuhan penyeberangan Jangkar Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara. Menyusul lantaran cuaca ekstrem yang mengakibatkan angin kencang disertai gelombang tinggi.

Sejumlah aktivitas pelayaran di pelabuhan di Kabupaten Situbondo juga ditutup hingga 2 Maret 2023. Hal Itu dilakukan berdasarkan surat edaran dari Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur.

Pelayaran yang ditutup sementara diantaranya, Pelabuhan penyebrangan kapal feri Jangkar ke Kalianget, Pelabuhan Kalbut menuju ke Kepulauan Sepudi, Pelabuhan Besuki dan Pelabuhan Panarukan.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan, Situbondo Erlan Apriyanto mengatakan, untuk sementara semua aktivitas pelayaran di sejumlah pelabuhan di Situbondo ditutup.

“Untuk sementara, semua aktivitas pelayaran ditutup, baik untuk kapal muatan barang maupun penumpang antar pulau, hingga cuaca kembali normal,” kata Erlan Apriyanto, Selasa (28/2/2023).

Menurut dia, berdasarkan surat dari BMKG Jawa Timur, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah perairan di Jawa Timur, berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan, berpotensi terjadinya gelombang tinggi hingga mencapai 2,5 meter lebih.

“Sehingga atas dari surat BMKG Jawa Timur, dan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan, kami langsung menutup semua aktivitas pelayaran di sejumlah pelabuhan di Situbondo,” katanya.

Pria asal Situbondo menambahkan, ada tiga pelabuhan di Situbondo yang aktif beroperasi yakni Pelabuhan Jangkar, Panarukan, dan Kalbut. Ada beberapa kriteria himbauan untuk kapal yang tidak diperbolehkan berlayar. Sehingga tidak semuanya kapal dilarang untuk beraktivitas ke tengah laut.

“Untuk kapal dengan draft 3 meter dari permukaan laut dilarang untuk berlayar, sedangkan kapal tangker dan kapal besar yang draft melebihi kedalaman 3 meter diperbolehkan berlayar,” ungkapnya.

Erland juga menyampaikan bahwa untuk kapal-kapal tanker dan feri banyak berlabuh di Pelabuhan Jangkar. Sedangkan untuk pelabuhan lainnya banyak kapal dan perahu rakyat untuk skala yang lebih kecil.

“Kapal transportasi ada yang di Pelabuhan Kalbut sedangkan Pelabuhan Panarukan mayoritas perahu rakyat,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Alfan Imroni