Peristiwa

Tebing Longsor di Jember, Sempat Bikin 5000 KK Terisolir

JEMBER, FaktualNews.co – Musibah tanah longsor terjadi di Jalan Silo sanen, petak 17, Dusun Silo Sanen, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember. Akibat tanah longsor yang terjadi Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 03.30 WIB, 5000 KK sempat terisolir.

Dari informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, musibah tanah longsor itu sempat menutup akses jalan utama warga yang akan menuju ke Desa Pace, Kecamatan Silo. Bahkan kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melintas di jalan utama warga tersebut.

“Akibat musibah tanah longsor ini tadi, kurang lebih 5000 KK sempat terisolir. Karena akses jalan ini, adalah jalur utama dari warga ke kota. Tinggi longsor 15 meter dan lebar 5 meter, yang longsor material batu dan pohon,” kata Juan Hadi, Anggota TRC BPBD Jember.

Longsor tersebut, lanjut Juan, disebabkan curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah setempat sejak Selasa (28/2) sore kemarin. “Posisi tebing cukup curam, kurang lebih 70-75 meter. Sebenarnya kejadian longsor ini sudah kesekian kalinya, kurang lebih 3-4 kali. Saat itu sekitar Awal November 2022 kemarin, Februari 2023 kemarin 2 kali, tepatnya Minggu sore (12/2) kemarin. Kemudian sekarang ini,” ungkapnya.

Beruntung dalam musibah ini tidak ada korban, namun demikian kata Juan, untuk langkah antisipasi, lokasi tebing di lokasi kejadian harus dirubah menjadi bentuk terasering. “Sehingga tidak terlalu curam, dan kejadian musibah tanah longsor dapat diminimalisir,” ujarnya.

Untuk proses penanganan bekas longsoran, saat ini Anggota TRC BPBD Jember dibantu TNI/Polri, unsur relawan, dan warga sekitar melakukan proses pembersihan material bekas longsoran. Kegiatan itu dilakukan dari pukul 6 pagi dan mendatangkan alat berat.

“Dari longsor ini, tadi ada dua batu besar yang jatuh dari atas. Diketahui lokasi longsor atas lahan Perhutani. Jalan (terkena longsor) sini adalah menuju lokasi dari PTPN XII. Sehingga alat berat juga didatangkan untuk membersihkan material longsoran,” kata Kapolsek Silo AKP Suhartanto.

Lebih lanjut soal meminimalisir kejadian bencana tanah longsor terulang kembali, kata Tanto, pihaknya akan berkoordinasi dengan Perhutani dan PTPN XII untuk melakukan reboisasi ataupun mengatur tata aturan posisi tanah di tebing. “Karena di sisi jalan itu jurang, jadi membahayakan bagi masyarakat. Kami akan koordinasi dengan Muspika setempat, agar longsor jangan terus terjadi,” tandasnya.