NGAWI, FaktualNews.co-Sejumlah orang terluka akibat tawuran diduga antarkelompok pesilat di Jalan Raya Ngawi-Cepu, Dusun Ngandong, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan/Kabupaten Ngawi. Tidak hanya itu saja, kejadian ini juga mengakibatkan sejumlah sepeda motor rusak.
Berdasarkan informasi dilansir dari detikJatim, ada sebanyak 12 orang yang menderita luka akibat tawuran antarpesilat yang masih menjalani perawatan medis. Hal itu dibenarkan oleh perwakilan dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
“Korban luka ada 12 orang tapi yang dirawat hanya 5 orang di RS Widodo Ngawi,” ujar Ketua Ranting PSHT Sukardi kepada wartawan di RS Widodo, Ngawi pada Minggu (5/3/2023).
Lima dari 12 korban luka itu, menurut Sukardi, terkena luka lemparan batu saat insiden perusakan tugu lambang penguruan silat. Insiden yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu sempat terekam kamera dan viral di aplikasi percakapan WhatsApp. “Kejadian korban luka saat ada perusakan tugu lambang penguruan silat,” katanya.
Tidak hanya itu, Sukardi juga yang menyebutkan bahwa tawuran yang diduga terjadi antarkelompok pesilat itu juga menyebabkan sejumlah sepeda motor rusak. Setidaknya ada 8 sepeda motor yang rusak akibat kejadian itu.”Kerusakan sepeda motor ada delapan,” ujarnya.
Sebelumnya tawuran diduga terjadi antarkelompok pesilat di Ngawi. Tawuran itu terjadi di Jalan Raya Ngawi-Cepu, Dusun Ngandong, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan/Kabupaten Ngawi. Aksi tawuran yang mengakibatkan tugu lambang salah satu perguruan silat rusak itu terekam dalam video. Video itu beredar viral di aplikasi percakapan WhatsApp.
“Betul, infonya ada insiden (tawuran) diduga dilakukan oleh oknum merusak tugu lambang perguruan silat,” ujar Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko dikonfirmasi detikJatim.