JEMBER, FaktualNews.co – Kereta api Gerbong Rail Clinic dan Rail Library milik PT. KAI terdiri dari 4 gerbong, melintas di wilayah Daop 9 Jember. Kereta khusus itu memberikan layanan kesehatan juga perpustakaan khusus di atas kereta api.
Menurut Vice President CSR PT. KAI Tatang Kusdiman, adanya kereta api khusus itu di wilayah Daop 9 Jember-Banyuwangi, sesuai dengan penugasan dari Kementerian BUMN.
PT KAI menggandeng PTPN X,XI, dan XII melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat di wilayah sekitar rel kereta api. Khususnya yang berada di wilayah PT. KAI Daop 9 Jember.
Untuk kegiatan pemeriksaan gratis itu, kata Tatang, sebelumnya dilakukan survei, dan dipilih masyarakat khususnya yang berada di sekitar Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.
“Untuk kegiatan itu nantinya akan berlangsung selama dua hari, dari 7-8 Maret 2023 untuk di wilayah Stasiun Kalibaru. Kemudian untuk di Stasiun Ketapang dari 9-10 Maret 2023,” kata Tatang saat dikonfirmasi di sela kegiatan, Selasa (7/3/2023).
Bertujuan untuk melayani masyarakat, lanjutnya, juga melayani pemeriksaan gratis. “Mulai dari pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan umum, periksa obgyn (ibu hamil), laboratorium sederhana untuk check up gratis, pemeriksaan optik, dan pelayanan obat gratis setelah dilakukan pemeriksaan, itu untuk gerbong Rail Clinic,” ulasnya.
“Kemudian untuk Rail Library adalah layanan perpustakaan di atas gerbong kereta. Itu untuk layanan taman baca anak-anak siswa sekolah. Juga memberikan edukasi soal perkeretaapian,” sambungnya.
Lebih lanjut kata Tatang, adanya kereta api khusus ini, bertujuan untuk mendekati masyarakat yang kurang mampu.
“Jadi jika selama ini belum bisa berobat khususnya yang dekat di sekitar rel, karena sasaran kita itu. Ya kita layani. Apalagi adanya Rail Clinic dan Rail Library ini sejak 2012. Tapi terus dilakukan peremajaan dan penyempurnaan gerbong kereta untuk pelayanan kesehatan ini. Kereta sekarang ini versi keempat resmi 2017 adanya di Pulau Jawa dan Sumatera,” ulasnya.
Untuk kegiatan layanan kesehatan bagi masyarakat ini, Tatang menambahkan, ada kurang lebih 35 tenaga medis yang bertugas.
“Dengan target membantu masyarakat untuk layanan kesehatan, kemudian dengan pembagian 600 kacamata untuk siswa siswi SD/SMP. Yaitu di daerah Kalibaru dan Ketapang,” tandasnya.