Dugaan Kasus Korupsi di Dinas DP3AKB Jember, Polisi Melakukan Lidik
JEMBER, FaktualNews.co – Petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jember melakukan lidik terkait dugaan kasus korupsi di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember.
Terkait dugaan kasus korupsi itu, Kanit Pidsus Satreskrim Polres Jember Ipda Dwi Sugiyanto, sudah dilakukan sejak dua minggu belakangan. Pihaknya membenarkan proses lidik saat ini masih berjalan.
“Iya ada, kami sudah lidik kasus sejak dua minggu yang lalu. Saat ini kami sedang pulbaket,” kata Dwi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Mapolres Jember, Kamis (9/3/2023).
Terkait proses lidik yang dilakukan, pihaknya sudah melakukan pengumpulan barang bukti dan meminta keterangan dari beberapa saksi. “Sampai dengan saat ini, kami masih memeriksa tiga orang saksi. Dimana mereka itu para ASN. Saat ini pulbaket (pengumpulan bahan keterangan),” ucapnya.
Namun demikian, saat ditanya soal dugaan korupsi apa yang saat ini sedang dalam proses lidik. Dwi masih enggan memberikan informasi rinci. “Untuk soal anggaran (dugaan korupsi), maaf saya belum hafal. Besok saja saya jelaskan, masih saya baca materinya,” ujarnya singkat.
Terpisah terkait adanya proses lidik yang dilakukan polisi di DP3AKB Jember. Kepala Dinas setempat Suprihandoko mengaku belum tahu. “Soal itu saya belum tahu, ini masih perjalanan dari dinas luar,” ujar pria yang akrab disapa Supri itu.
Pihaknya enggan memberikan keterangan dan berjanji akan memberikan klarifikasi kepada awak media nantinya. “Saya masih mau pulang, nanti saya telpon lagi,” ucapnya singkat.
Sementara itu, dari informasi yang diterima awak media di Jember. Terkait dugaan korupsi yang ada di dinas yang konsen melakukan penanganan soal pemberdayaan perempuan perempuan dan perlindungan terhadap anak itu merupakan anggaran yang digunakan untuk makan minum (mamin) di DP3AKB Jember.
Namun untuk besaran nominal dugaan korupsi yang terjadi di dinas itu, dan terkait oknum PNS yang terlibat, para awak media di Jember masih berusaha mencari informasi pasti.