PASURUAN, FaktualNews.co – Dalam rangka memperingati hari raya Suci Nyepi, Ribuan umat Hindu dan warga Kabupaten Pasuruan ramaikan pawai Ogoh-ogoh di Kecamatan Tosari, Pasuruan, Selasa (21/03/2023).
Dari pantauan di lapangan, sedikitnya ada 40 Ogoh-Ogoh dari 8 Desa di Kecamatan Tosari, satu desa asal Kecamatan Puspo dan satu desa dari Ngadimulyo, Kabupaten Pasuruan.
Setelah semua ogoh-ogoh dari berbagai desa terkumpul dan semua umat hindu melakukan ibadah sembahyang bersama, semua masyarakat kembali mengarak ogoh-ogoh ke Desa masing-masing.
Ketua PHDI Kecamatan Tosari sekaligus Ketua Panitia Parji mengatakan, Untuk kegiatan hari ini adalah salah satu rangkaian hari nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu di wilayah Tengger Desa Tosari, Kabupaten Pasuruan.
“Dua hari yang lalu, umat Hindu mangadakan upacara melasti yang di gelar di petirtaan Goa Widodaren, itu adalah pembersihan pratima atau alat-alat yang berada di pura, selain itu juga pengambilan tirta suci untuk upacara hari ini dan upacara hari Suci Nyepi,” ucap Parji.
Parji menjelaskan, untuk hari ini upacara tawur kesanga atau dalam agama Hindu disebut dengan upacara Butayatnya, dengan artian persembahan kepada alam semesta. Untuk bahasa jawanya adalah sedekah bumi.
Menurutnya, ogoh-ogoh sendiri adalah simbol, dari pada sifat-sifat negatif. Yang nantinya, setelah diupacarai akan dibawa ke Desa masing-masing untuk dibakar. “Nantinya ogoh-ogoh akan dibawa ke desa masing-masing untuk dibakar. Adalah untuk membakar sifat-sifat negatif itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut kata Parji, untuk besoknya kita akan melaksanakan upacara catur barata penyepian yaitu, upacara umat Hindu melaksanakan tapa brata yoga semedi.
“Upacara catur barata penyepian itu ada empat, yang pertama Amati Geni tidak menyalakan api, kedua Amatil Lelungan, tidak berpergian diam di rumah, ketiga amati lelanguan tidak bersenang-senang atau hiburan dan keempat Amati Karya tidak bekerja. Rangkaian nyepi nanti, ditutup dengan ngemba geni atau dharma shanty atau meminjam sedulur muslim halal bihalal,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, pawai ogoh-ogoh di Kecamatan Tosari ini adalah kebersamaan dan kreatifitas warga.
Menurutnya, Pemerintah Jawa Timur juga mengapresiasi kegiatan yang dihadiri setidaknya oleh ribuan masyarakat. “Mewakili pemerintah Jawa Timur, saya merasa bahagia karena warga bisa memperingati kembali setelah sebelumnya covid-19,” tutur Emil.
Menurutnya, pawai ogoh-ogoh ini adalah aset yang sangat luar biasa. Gerakan-gerakan ogoh-ogoh yang ditampilkan oleh anak-anak muda adalah kreatifitas luar biasa. “Ini bisa jadi aset festival, budayanya dan juga alamnya,” pungkasnya.