JEMBER, FaktualNews.co – Viral dua video berdurasi 28 dan 23 detik menunjukkan aksi tawuran remaja saat malam hari. Dalam video tersebut, tampak banyak remaja saling beradu menggunakan sarung yang dibentuk menjadi semacam cambuk untuk dipukulkan kepada lawannya.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, aksi tawuran itu terjadi di simpang empat jalan Jalur Selatan antar kabupaten Jember-Lumajang. Tepatnya di wilayah jalan utama Kecamatan Gumukmas, Jember.
Aksi tawuran itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, Senin dini hari (27/3/2023). Lokasi tempat tawuran hanya berjarak beberapa ratus meter dari Mapolsek Gumukmas.
Terkait aksi tawuran banyak remaja itu, Kapolsek Gumukmas AKP Subagio mengaku sudah melakukan penanganan dan pembinaan dari para remaja yang terlibat dalam aksi tawuran itu.
Kata Subagio, kurang lebih ada 20 remaja yang terlibat aksi tawuran menggunakan sarung itu. Aksi tersebut dipicu adanya aksi serupa yang viral di medsos saat ini.
“Itu main-main, bukan tawuran betul. Jadi main-main sesama teman-temannya sendiri. Cuma tadi pagi sudah dikumpulkan, supaya tidak ada lagi hal seperti itu. Walaupun itu kumpul-kumpul (jelang) sahur, tapi itu jadi viral. Jadi sudah disampaikan kepada anak-anak tersebut (dilakukan pembinaan),” ujar Subagio saat dikonfirmasi di Mapolsek Gumukmas.
Aksi tawuran antar remaja itu, lanjutnya, kebanyakan diikuti oleh remaja di bawah umur 17 tahun dengan menggunakan alat sarung yang dibentuk menyerupai cambuk.
“Sarung itu di gubet-gubet (digulung). Terus di pukul-pukulkan gitu, bukan kebetulan ada aksi tawuran anarkis sampai menyebabkan luka. Tapi cuma main-main,” sambungnya menegaskan.
Aksi tawuran itu diikuti oleh puluhan remaja sekitar wilayah Kecamatan Gumukmas. “Sudah kami data dan diberi pembinaan pagi tadi. Langsung kami kumpulkan di mapolsek. Aksi itu menunggu waktu sahur. Ada sekitar 20 orang,” ungkapnya.
“Tidak ada luka, dan tidak menyebabkan jatuh korban juga. Tapi karena dilakukan di tengah jalan. Apalagi jalur antar kabupaten Jember-Lumajang, makanya kami beri pembinaan,” imbuhnya.
Lebih lanjut agar aksi serupa tidak kembali terulang, kata Subagio, pihaknya akan semakin masif melakukan patroli di wilayah setempat.
“Untuk pembinaannya cuma sekedar mengingatkan, agar jangan mudah meniru aksi-aksi tidak baik di medsos. Yang setahu saya kemarin terjadi di Jakarta dan Surabaya. Untuk langkah antisipasi, kita patroli supaya tidak terulang lagi,” tandasnya.