Kesehatan

Antisipasi Penyebaran HIV/AIDS, Ketua DPC PPP Situbondo: Harus Ada Tindakan Konkrit

SITUBONDO, FaktualNews.co – Terjangkitnya penyakit HIV/AIDS sebanyak 30 anak dibawah umur berusia antara 15-17 tahun  di Kabupaten Situbondo. Kondisi tersebut memantik reaksi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangun   (DPC PPP) Situbondo.

Bahkan, Ketua DPC PPP Situbondo, Zeiniye yang juga anggota Komisi E DPRD Jatim itu, meminta kepada  semua OPD terkait di Pemkab Situbondo, untuk bersama-sama melakukan tindakan konkrit, untuk mengantisipasi penyebaran HIV AIDS di Situbondo. Mengingat saat ini, penyakit HIV/ AIDS mulai menyasar 30 anak dibawah umur di Situbondo.

Ketua DPC PPP Situbondo, Zeiniye mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kondisi 30 anak dibawa umur,  yang  diketahui terjangkit HIV/ AIDS, dengan rentang usia antara 15-17 tahunan tersebut.

“Saya merasa prihatin bukan hanya prihal angkanya, namun juga karena adanya anak di bawah umur yang terjangkit HIV/AIDS di Situbondo,”katanya.

Menurutnya, penanganan HIV/AIDS harus memerlukan kerjasama lintas sektoral antar OPD. Selain itu, baik lembaga yudikatif serta legislatif harus turut berkolaborasi dalam rangka menangani HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo.

“Kolaborasi antar lintas sektoral merupakan elemen penting dalam upaya pemberantasan HIV/AIDS di Situbondo. Yudikatif di kebijakan, legislatif di sisi penganggarannya,”bebernya.

Lebib jauh Zeiniye mengatakan, karena terjangkit HIV/AID sebanyak 30 anak di Situbondo, salah satu penyebab penyebaran adalah pergaulan seks bebas. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada petugas Satpol PP Situbondo,  agar tidak hanya melakukan razia ke eks lokalisasi saja, namun juga harus melakukan razia ke sejumlah tempat tongkrongan anak sekolah di Situbondo.

“Karena berkaitan dengan generasi muda, perlu sekiranya ditanamkan kesadaran akan pentingnya kesehatan reproduksi. Tidak hanya di kecamatan, namun harus menyentuh hingga sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Zeiniye menegaskan, melalui sosialisasi di sekolah-sekolah, diharapkan hal tersebut dapat menanamkan kesadaran kepada generasi muda di Situbondo. Sehingga bisa menekan jumlah HIV/AIDS atau bahkan mengeliminasinya.

“Menurut kami, tindakan preventif jauh lebih baik daripada tindakan kuratif penyembuhan,” pungkasnya.