JEMBER, FaktualNews.co – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Jember menyalurkan sebanyak ratusan Al-Quran ke puluhan musala dan masjid di sekitar lereng gunung Argopuro, Raung dan sekitar Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember.
Menurut Ketua Koordinator Lapangan HIPMI Jember Holand Sanjaya, alasan pengiriman 300 an lebih Al Quran itu, karena kebutuhan Al Quran dengan kondisinya yang dinilai tidak layak.
“Untuk Al Quran yang kami salurkan itu. Total ada kurang lebih 342 Mushaf Al Quran. Alasan kenapa kami memberikan bantuan mushaf Al Quran itu, karena kondisi Al Quran yang ada itu (musala dan masjid), ya umurnya sudah tua dan bahkan ada beberapa lembaran Al Quran yang hilang termakan usia,” kata Holand saat dikonfirmasi di sela kegiatannya, Rabu ,(12/4/2023).
“Tidak hanya itu, faktor ekonomi masyarakat di daerah lereng gunung itu juga sulit, jadi kasihan sampai tidak bisa memiliki mushaf Al Quran yang layak,” ujarnya menambahkan.
Pengiriman Al Quran itu menjadi sangat penting, kata Holand, karena dinilai sangat dibutuhkan. “Memang tidak kalah penting adalah pemberian bantuan dalam bentuk sandang pangan saat momen Ramadan ini. Tapi Al Quran juga butuh, sebagai bekal ilmu agama umat Islam. Apalagi bagi anak-anak yang tinggal di lereng gunung itu,” tuturnya.
“Karena betul-betul dibutuhkan, apalagi fakta yang kami dapat di lapangan. Musala atau Masjid yang ada di lereng gunung itu, sangat jauh jaraknya menuju pusat kota Jember. Makanya kita memberikan bantuan mushaf Al Quran itu. Sehingga penyaluran ini kita berusaha tepat sasaran,” sambungnya.
Dalam proses pengiriman Al Quran itu, Holand menyampaikan, dirinya bersama beberapa anggota HIPMI Jember lainnya melakukan proses pengiriman secara ekstrem dengan kendaraan khusus medan terjal. Pasalnya untuk menjangkau wilayah lereng gunung Argopuro ataupun Raung medan jalannya berbatu.
“Sehingga proses pengiriman Al Quran ini kami naik kendaraan mobil 4×4, dan 3 motor trail. Karena untuk menjangkau musala dan masjid yang ada di pedalaman itu,” tuturnya.
“Kami juga koordinasi dengan warga sekitar, sehingga ikut membantu kita. Proses pengiriman ini berlangsung tiga hari, dari Sabtu kemarin (8/4), kemudian di hari Senin (10/4), dan Selasa (11/4) tengah malam tadi,” imbuhnya.
Terkait pengiriman 300 an Al Quran itu, Holand juga menambahkan, dilakukan saat malam hari. “Kenapa? Karena kalau siang kita kan puasa. Mengingat medan terjal, kondisi fisik jadi pertimbangan. Makanya kegiatan kami mengirimkan ini malam hari. Jadi kondisi fisik biar lebih kuat. Juga dapat tersampaikan dengan menjangkau Musala dan Masjid itu,” ujarnya.