SITUBONDO, FaktualNews.co-Tablyriyadi (65) warga Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, ditemukan tewas tenggelam di muara sungai di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, saat korban hendak menebar jaring ikan di muara sungai dengan kedalaman sekitar dua meter lebih.
Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan tewas tenggelam akibat terbawa derasnya arus muara sungai. Korban pamit kepada ponakannya di Dusun Nangkaan, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Situbondo untuk menjaring ikan di muara sungai, untuk oleh-oleh keluarganya di Kabupaten Bondowoso.
Namun, karena khawatir dengan kondisi korban yang kurang sehat dan memaksa untuk menjaring ikan. Abdur Rahman (38), keponakannya dan Misnawi (60) salah seorang kerabatnya, keduanya menyusul ke lokasi tempat korban untuk menjaring ikan. Saat itu, keduanya melarang korban menjaring ikan di sekitar makam di lokasi kejadian.
Nah, saat Misnawi asyik ngobrol dengan Abdur Rahman, korban tetap memaksa turun menjaring ikan di sekitar makam. Ironisnya, hanya sekitar lima menit turun ke muara sungai, tubuh korban diketahui hilang terbawa derasnya arus sungai di sekitar jembatan Shibun Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo.
Mendapati korban tidak ada di tempat saat turun ke muara sungai. Abdur Rahman bersama Misnawi langsung melakukan upaya pencarian, dengan cara menyisir sepanjang muara sungai. Namun upaya pencariannya tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya Abdur minta tolong kepada salah seorang temannya, untuk melakukan upaya pencarian menggunakan perahu.
Saat melakukan upaya pencarian menggunakan perahu, teman Abdur menemukan tubuh korban dalam kondisi mengapung di muara sungai dalam kondisi sudah tewas, berjarak sekitar 500 meter dari tempat korban turun.
Pemilik perahu langsung mengevakuasi jasad korban ke pinggir sungai. Selanjutnya, Abdur membawa jasad pamannya ke rumah duka di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan.
“Sebetulnya, saya melarang untuk turun nebar jaring di sekitar makam, namun paman tetap maksa untuk turun, dengan alasan hasil tangkapan ikannya, untuk oleh-oleh keluarganya di Bondowoso,” ujar Abdur Rahman, Rabu (26/4/2023).
Kapolsek Panarukan, Situbondo, AKP Efendi Nawawi mengatakan, karena korban murni meninggal akibat tenggelam, dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Sehingga pihaknya langsung menyerahkan jasad korban kepada keluarganya untuk dimakamkan.
“Namun, sebelum jasad korban diserahkan kepada keluarganya, saya minta perwakilan keluarga untuk menulis surat pernyataan,” kata AKP Efendi Nawawi.