SURABAYA, FaktualNews.co – Biduran merupakan masalah kulit yang ditandai dengan sensasi gatal dan ruam di area yang terpapar alergen.
Biasanya masalah yang satu ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, tergantung tingkat kekebalan tubuh seseorang.
Namun ada suatu kondisi yang membuat biduran tidak kunjung hilang, yaitu kondisi biduran yang dapat berlangsung lebih dari 6 minggu dan sifatnya kambuh secara periodik.
Masalah kulit yang satu ini terbilang kronis dan butuh perawatan secara khusus dalam mengatasinya, terutama sederet makanan yang perlu dihindari.
Makanan yang perlu dihindari saat menderita biduran kronis
Seseorang yang didiagnosis biduran kronis butuh perawatan khusus termasuk mengonsumsi obat-obatan dan mengindari makanan tertentu.
Jika makanan yang dikonsumsi tidak diperhatikan dengan baik, gejala bisa datang dan pergi selama berbulan-bulan bahkan menahun.
Sedangkan ketika pasien menyesuaikan pola makan, diet tersebut bisa membantu meredakan atau mencegah gejalanya muncul.
Melansir laman Healthline, makanan yang perlu dihindari meliputi sejumlah makanan dengan tinggi histamin.
Beberapa jenis makanannya yang perlu dihindari antara lain;
Diet eliminasi pseudoallergen
Jika seseorang dites negatif untuk alergi makanan, ada kemungkinan mereka memiliki hipersensitivitas atau intoleransi terhadap makanan tertentu.
Menerapkan diet eliminasi pseudoallergen ini pada awalnya bisa mengakibatkan reaksi yang menyerupai alergi, termasuk gatal-gatal.
Namun beberapa dokter mungkin akan menyarankan orang dengan biduran kronis untuk mencoba diet eliminasi pseudoallergen.
Metode dietnya sebetulnya cukup mudah, yaitu melibatkan menghindari makanan tertentu selama beberapa minggu, kemudian perlahan-lahan memperkenalkannya kembali.
Hal ini bertujuan untuk membangun antibodi bagi tubuh dalam merespons kandungan pada makanan tersebut.
Beberapa contoh diet eliminasi pseudoallergen meliputi:
Dalam sebuah studi tahun 2010 tentang jenis biduran kronis menunjukkan sekitar 1 dari 3 peserta menanggapi secara positif diet eliminasi pseudoalergen yang berlangsung selama 3 minggu.
Namun, belum ada uji coba terkontrol secara acak untuk mendapatkan bukti konklusif tentang keefektifan diet dalam skala yang lebih luas.
Tetapi beberapa panel ahli yang terdiri dari perwakilan American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, American College of Allergy, Asthma & Immonology serta Joint Council of Allergy, Asthma & Immunology telah merekomendasikan diet yang satu ini dalam perawatan pasien biduran kronis.