SITUBONDO, FaktualNews.co –Anggota Komisi V DPR RI, Sumail Abdullah, memastikan pengerjaan konstruksi jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) tahap pertama, yakni konstruksi tol Gending-Besuki Situbondo, sepanjang 49 kilometer ditarget rampung pada akhir tahun 2024.
“Mengingat pembebasan lahan untuk tahap pertama jalan tol Gending-Besuki sudah mencapai 88 persen. Sehingga pembangunan konstruksi jalan tol sepanjang 49 kilometer ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024,”ujar Sumail Abdullah, Jumat (2/6/2023).
Menurut dia, hari ini (Jumat red-), pihaknya melakukan tugas konstitusi, yakni melakukan kunjungan daerah pemilihan (Dapil), untuk melihat secara langsung persiapan pembangunan sesi pertama jalan tol Probowangi,dari Gending-Besuki, karena sesuai amanat undang-undang, ada tiga fungsi DPR, penganggaran, pembuatan undang-undang dan melakukan fungsi pengawasan.
“Hari ini (Jumat red-), kami melakukan fungsi pengawasan untuk mengetahui sejauh mana progres perkembangan pembangunan jalan total Probowangi, dan alhamdulillah untuk sesi pertama Gending-Besuki progres persiapan lahan sudah mencapai 88 persen, dan insya Allah bulan depan pembangunan fisik sudah bisa dimulai,”kata Sumail Abdullah.
Legislator asal Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi ini menegaskan, berdasarkan informasi di lapangan, yang menjadi hambatan dalam pembebasan lahan tol masih dalam persoalan sengketa lahan, yakni konflik antar keluarga saja terkait warisan.
“Kalau konflik sengketa lahan sudah diselesaikan diangka 100 persen, sehingga secara otomatis pembangunan fisik pasti dilaksanakan. Sedangkan targetnya pada akhir 2024 jalan tol Gending-Besuki bisa digunakan seluruh warga Indonesia, yang diketahui merupakan transit Jawa,”katanya.
Sumail Abdullah, menambahkan, secara umum pembebasan lahan tol sesi pertama sepanjang 49 kilometer, yakni Gending-Besuki hampir tidak ada kendala, karena sebanyak 56 persen lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol tersebut milik Perhutani.
“Sedangkan untuk pembangunan jalan tol Besuki-Banyuwangi masih menunggu akhir tahun 2024. Namun yang pasti dalam tahap percepatan, sambil menunggu lembaga managemen aset negara yang memang menyiapkan dana untuk ganti untung bagi masyarakat,”pungkasnya.