SITUBONDO, FaktualNews.co – Paska pelayanannya dikeluhkan keluarga pasien, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Situbondo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) Elizabeth Situbondo, Selasa (4/7/2023).
Janur Sasra Ananda, ketua Fraksi Demokrat mengatakan, kedatangannya ke RS Elizabeth Situbondo itu untuk mengetahui secara langsung masalah yang dialami pasien dengan pihak rumah sakit. Sehingga masalah tersebut tidak berdampak terhadap pelayanan pasien lainnya.
“Kami sengaja mendatangi RS Elizabeth Situbondo, untuk mengetahui secara langsung masalah pelayanan yang dikeluhkan oleh keluarga pasien, agar kasus tersebut tidak berlanjut dapat mempengaruhi pelayanan di rumah sakit,” ujarJanur.
Menurut dia, masalah pelayanan di rumah sakit ini tidak bisa diabaikan, apalagi sampai dikeluhkan pasien. Maka perlu ditangani agar bisa cepat menemukan titik temu, agar pelayanan tidak sampai terganggu.
“Jadi kami prihatin kalau masalah ini tidak segera ditindak lanjuti. Kalau tidak ditindak lanjuti segera, maka ini akan memunculkan masalah baru,” bebernya.
Janur menambahkan, sebagai wakil rakyat, dirinya juga memiliki peran dalam menjaga stabilitas pelayanan di rumah sakit. Bahkan, memiliki tanggungjawab atas keberlangsungan aktivitas di rumah sakit yang ada di Situbondo. “Apa yang kami lakukan ini sebetulnya bagian dari tugas kontrol dari DPRD. Kemudian mengawal aspirasi masyarakat maupun aspirasi tenaga kesehatan,”pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RS Elizabeth, Situbondo drg. Indra Gunawan mengatakan, rumah sakit memberikan pelayanan maksimal, seperti pemeriksaan kondisi kesehatan. Namun, dari hasil tersebut nanti akan ditindak lanjuti dengan penanganan yang efektif untuk menangani kondisi kesehatan.
“Setelah diperiksa, kami menawarkan perawatan kepada yang bersangkutan apakah rawat inap. Karena setelah diperiksa itu, kami masih perlu melakukan observasi atas penyakit yang diderita pasien,” ujarnya.
Menurut dia, pada malam itu, sebetulnya pihaknya menawarkan pasien, dan ternyata tidak berkenan untuk dilakukan rawat inap. Dia meminta untuk dilakukan rawat jalan, sambil diberikan obat untuk penanganan rasa nyeri yang dirasakan.
“Petugas kami sudah mau memberikan obat penghilang nyeri. Tapi obat yang akan kami berikan ini harus dimasukkan melalui suntikan, namun keluarga pasien tidak mau,”pungkasnya.