Penguatan Skil Pemain Bola, Askot PSSI Kota Kediri Go Digitalisasi
KEDIRI, FaktualNews.co – Program pengembangan sepak bola pada anak usia dini di Kota Kediri dilakukan Askot PSSI Kota Kediri, dengan menerapkan digitalisasi sepak bola. Dengan cara ini, nantinya siswa sepak bola bakal memiliki raport perkembangan dalam skill permainan.
Askot PSSI Kota Kediri dalam menerapkan digitalisasi ini menggandeng go Balabali dalam pencatatan kegitan latihan ataupun pertandingan. Hal ini sebagai data perkembangan para pemain sekolah sepak bola maupun yang lain.
“Untuk meningkatkan pembinaan usia dini sepak bola, salah satunya adalah diditalisasi sepak bola sesuai arahan atau petunjuk ketua PSSI nasional, dengan digitalisai ini jadi masing masing pemain nanti akan memiliki rapot yang bisa dievaluasi klub maupun pelatih,” kata Tomi Ari Wibowo Ketua Askot PSSI Kota Kediri usai acara, Minggu (3/9/2023).
Untuk tehnisnya, Go Balabali mengandeng siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setempat dan diterjunkan di lapangan untuk mencatat dan merekam pertandingan untuk mengetahui skil masing-masing pemain untuk dibuat laporan berbasis data digital sebagai sarana evaluasi masing masing pemain pelatih maupun manager tim.
Faunder Go Balabali I Gusti Agung menjelaskan digitalisai sepak bola ini terobosan baru. Dimana sebelumnya sepak bola tidak memiliki data yang akurat tentang skil pemain. Dengan adanya go balabali dengan program my tisi, anak-anak bermain dengan basis data.
”Dimana saat mereka latihan maupun pertandingan, kita akan mencatat berapa sentuhan bola. Akurasi pasing dan kontrol bola, dan seterusnya ini akan jadi dasar evaluasi latihan” terangnya.
Lebih lanjut, menurut Agung, untuk melakukan penguatan fundamental dari mulai fisik dan skill anak-anak harus dilakukan dengan usia dini, dari usia 10-15 tahun. Dari basis data itulah sebagai dasar penguatan fundamental itu.
“Dengan basis data ini diharapkan dari masing- masing kabupaten kota, mereka tahu siapa pemain yang memiliki potensi. Karena fakta di lapangan pemain bagus masih banyak melakukan kesalahan pasing. Dengan ada data ini pelatih akan fokus pada program yang dihadapi masing- masing pelatih itu sendiri,”tandasnya.
Sementara Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Zahcri Ahmad mengatakan, dukunganya dengan terobosan digitalisasi sepakbola ini.
“Melihat dengan digitalisasi sepak bola ini masing- masing siswa sepak bola memiliki raport, itu akan mengeliminer tingkat subyektifitas pemain, sehingga masing sub by data. Sehinga pelatih maupun manager tim melihat kemampuan individu masing masing pemain yang dibina PSSI Kota Kediri,”tandasnya.