KEDIRI, FaktualNews.co – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Kepala Desa untuk mempunyai target penurunan stunting di wilayahnya.
Hal ini disampaikannya saat FGD Percepatan Penurunan Stunting bersama Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana.
Menurutnya, kades sedianya mengetahui kondisi real terkait stunting di desanya. Dengan demikian, program-program intervensi yang dilakukan bisa membawa dampak yang signifikan.
Oleh karenanya, Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) meminta kepada setiap kades untuk menentukan berapa persen penurunan angka stunting di tahun 2024 mendatang.
“Target tahun depan berapa, (kades) harus punya, harus punya target (penurunan stunting),” jelas Mas Dhito, Selasa (5/9/2023).
Selain target tersebut, bupati muda berkacamata itu menyebutkan, upaya ini bisa tercapai jika dalam pelaksanaannya dilakukan dengan kolaborasi dan gotong royong.
“Saya minta kerjanya itu kerja bareng, saya minta setiap desa monitor stunting-nya berapa,” tambah Bupati yang gemar bervespa itu.
Adapun stunting Kabupaten Kediri menurut bulan timbang per Februari 2023 ini di angka 9,78 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya di 10,23.
Sementara, Bunda Renny (sapaan akrab Renny Pramana) mengatakan pentingnya komitmen bersama dalam menyelesaikan persoalan stunting di Jawa Timur.
Komitmen ini, katanya, harus dilakukan dengan kerja keras dan gotong royong semua pihak mulai dari tingkat desa hingga pemerintah pusat.
“Alhamdulillah berkat gotong royong seluruh masyarakat Kabupaten Kediri dan Bupati yang hebat bersama ibu Cica, betul-betul komitmen turunkan stunting,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Mas Dhito mempunyai konsen dalam mengentaskan stunting di Bumi Panjalu. Sebelumnya, bupati yang gemar bervespa tersebut juga menambahkan upaya penurunan stunting kedalam salah satu indikator kinerja camat.
Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo di Pendopo Panjalu, Senin (21/8/2023) lalu
“Salah satu indikator kinerja camat yang kita masukkan adalah penanganan stunting,” jelas Mas Dhito waktu itu.
Disamping itu, pihaknya juga mengoptimalkan Dasa Wisma sebagai kader pendamping yang terus memonitoring keluarga di tingkat RT dengan jumlah tertentu sehingga anak dan keluarga dengan resiko stunting bisa terus didampingi dan termonitor.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut juga membentuk kelompok milenial dari ASN di lintas sektor yang juga berperan dalam upaya penurunan angka stunting.