Pasca Belasan Siswi di Situbondo Sayat Tangannya, Polisi Kumpulkan Guru dan Wali Murid
SITUBONDO, FaktualNews.co-Pasca fenomena belasan siswi salah satu SD di Situbondo menyayat tangannya sendiri. Polsek Kota, Situbondo, Senin (2/10/2023) mengumpulkan para guru, komite sekolah dan perwakilan wali murid. Demikian ini sebagai upaya antisipasi menyebarnya fenomena salah kapra tersebut.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Kasek Sri Rahmatillah dari Korwil Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kota, Situbondo, serta Kapolsek Kota Iptu Harnowo. Mereka kompak meminta para wali murid dan komite, untuk bersinergi mengantisipasi menyebarnya fenomena salah kapra tersebut.
Kepala Sekolah Sri Rahmatillah mengatakan, pertemuan ini, untuk menindaklanjuti adanya belasan siswi SDN di Situbondo, yang diketahui melukai tangannya sendiri, dengan dalih mengikuti trend kekinian di media sosial (medsos) tiktok. Dengan harapan, fenomena tersebut tidak terulang lagi.
“Kami berharap tidak ada yang perlu disalahkan atas kejadian ini, namun kita harus bersinergi untuk menanggulangi masalah ini. Oleh karena itu, kami berharap semua pihak baik orang tua, sekolah dan instansi lain termasuk Polsek Situbondo Kota yang selama ini bekerja sama dalam hal antisipasi bullying,”katanya.
Korwil Pendidikan dan Kebudayaan kecamatan Kota, Situbondo, Ririn Yunaini mengatakan, beruntung fenomena siswi menggores lengannya sendiri cepat terungkap, dan pihak sekolah langsung bertindak cepat. Sehingga perbuatan menyakiti sendiri tersebut tidak menyebar.
“Dengan kejadian ini, saya berharap para guru dan orang tua untuk meningkatkan pengawasan, agar kasus serupa tidak terulang di Situbondo,”pintanya.
Menurutnya, untuk para orang tua agar menyempatkan waktu untuk anak, meskipun hanya sebentar. Sehingga orang tua menjadi tempat curhat anak, bukan ke pihak lain. Sedangkan para guru agar jangan lepas kontrol.
“Oleh karena itu, sinergi antara orang tua dan sekolah sangat penting,”katanya.
Sementara itu, Kapolsek Kota Situbondo Iptu Harnowo mengatakan, jika tanggung jawab perkembangan anak adalah tanggung jawab bersama, baik pihak sekolah atau keluarga. Karena anak peka dan rentan terpengaruh dari luar, terutama media sosial.
“Untuk itu, kami mengimbau agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Para orang tua agar memberikan perhatian terhadap putra putrinya. Sehingga apabila ada sesuatu hal terjadi, orang tua atau wali murid akan lebih paham dan cepat mengetahuinya,”ujar Iptu Harnowo.
Menurut dia, pihaknya juga meminta kepada para orang tua, untuk membatasi dan mengawasi putra putrinya dalam menggunakan ponsel, terutama dalam menggunakan medsos.
“Kami sependapat dengan kepala sekolah dan Korwil Pendidikan dan Kebudayaan terkait permasalahan yang terjadi tidak perlu saling menyalahkan. Yang terpenting berikan pengertian dan perhatian kepada anak-anak agar tidak terjerumus hal negative yang viral di medsos,,“ pungkasnya.