FaktualNews.co

Mediasi Gagal, Puluhan Warga Desa Wringinanom Situbondo Minta Tower Dibongkar 

Peristiwa     Dibaca : 811 kali Penulis:
Mediasi Gagal, Puluhan Warga Desa Wringinanom Situbondo Minta Tower Dibongkar 
FaktualNews.co/Fathul Bari.
Warga Dusun Barat Kebun, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo saat berdialog dengan pihak tower, anggota Polsek dan pihak terkait di Balai Desa Wringinanom.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Puluhan warga Dusun Barat Kebun, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo meminta tower Base Transciever Station (BTS) dibongkar. Itu terjadi lantaran mediasi antara puluhan warga dengan perwakilan pengusaha tower, menemui jalan buntu di kantor desa setempat, Kamis (5/10/2023).

Ketua RT. 02, RW.02 Dusun Barat Kebun, Desa Wringinanom  Sutopo mengatakan, puluhan warga menolak perpanjang izin tower, karena warga di sekitar tower mengaku trauma

Sutopo menegaskan, penolakan perpanjangan izin tower berdasarkan dengan keluh kesah puluhan warga sekitar tower yang mulai trauma. Sebab,  sudah banyak dampak negatif dari tower  dirasakan langsung puluhan warga tersebut.

“Puluhan warga mengaku  trauma dengan keberadaan tower yang ada di dekat rumah kami. Bukan hanya saya, tapi ada 40 warga yang sudah menolak,”beber Sutopo, Kamis (5/102023).

Menurut dia, dampak negatif puluhan warga akan terjadi pada musim hujan, mengingat pada musim hujan akan dispastikab banyak alat elektronik akan rusak akibat disambar petir. Bahkan, beberapa bulan lalu, ada warga tewas karena disambar petir. Itupun berdekatan dengan tower.

“Bagi warga yang memiliki alat eletronik rusak memang diganti, tapi kerusakan yang parah. Artinya warga dan pihak tower sudah memahami sambaran petir dampak dari tower,”ujar Sutopo.

Sutopo menjelaskan, pihaknya sebetulnya mengaku bingung, untuk mencari jalan keluar agar tower tersebut tetap berdiri. Namun desakan puluham warga sulit untuk dibendung. Sehingga solusi akhir adalah pembongkaran tower dan lokasinya dipindah.

“Saya bingung juga mau nawarkan solusi apa. Maunya tower itu ya dibongkar dan dipindah,” tegasnya.

Sutopo  menjelaskan, puluhan warga yang menolak sudah dua kali dikumpulkan, pertama berkumpul dengan pemilik lahan, tetapi tidak ada solusi. Akhinya dilakukan musyawarah ke dua di balai desa yang dihadiri pihak tower, itupun tidak ada solusi yang didapatkan hingga bakal dilakukan pertemuan ke tiga.

“Musyawarah pertama di rumah saya, ke dua ya de balai desa, tapi tetap buntu tidak ada solusi. Pihak tower sempat menawarkan untuk bayar ganti rugi Rp 15 juta untuk dibagai dengan 40 warga. Warga masih menolak,”pungkasnya.

Sementara itu, Bagian Tehnis Tower Masda  enggan berkomentar. Dia mengaku tidak pantas untuk memberikan penjelasan.

”Maaf bukan kapasitas saya untuk memberi  penjelasan. Mohon maaf ya mas. Yang bisa kasih penjelasan atasan saya,”katanya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin