Pendidikan

Demo Tuntut Guru yang Diduga Melakukan Bullying di Kediri Dicopot, Dilawan

KEDIRI, FaktualNews.co – Puluhan orang dari beberapa LSM dan relawan peduli pendidikan, kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Senin (9/10/2023).

Massa menuntut Kepala Dinas Pendidikan mencopot guru olahraga SMPN 2 Kras Kabupaten Kediri, yang diduga melakukan bullying terhadap anak didiknya dicopot.

Namun aksi demo tersebut mendapat penolakan dari ratusan guru, yang menggelar aksi solidaritas terhadap sesama guru di dalam halaman kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.

Ratusan guru ini membentangkan poster dukungan terhadap guru UT, seperti stop intimidasi, kami bersamamu, guru juga manusia, stop eksploitasi anak, dan menyanyi lagu tentang guru.

Bahkan aksi sempat memanas, saat peserta demo terpancing dan berusaha masuk dan mendorong pintu pagar Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.

Dalam orasinya, massa menyesalkan aksi solidaritas ratusan guru, yang seharusnya mengajar di sekolah, namun mereka justru menggelar aksi solidaritas demi rekan guru mereka.

“Mereka seharusnya mengajar di sekolah, bukan malah membolos dan menggelar aksi solidaritas sesama guru. Terus bagaimana nasib anak didik mereka,” teriak Priyo, salah satu orator demo.

Karena tidak ditemui Kepala Dinas ataupun pejabat Diknas lainnya, massa kemudian membubarkan diri.

Koordinator demo Supriyo mengatakan, aksi ini sebenarnya untuk menuntut agar Kepala Dinas pendidikan mencopot oknum guru SMPN 2 Kras Kabupaten Kediri, yang diduga melakukan bullying terhadap salah satu anak didiknya. Namun ternyata aksinya disambut ratusan guru yang menggelar aksi tandingan di dalam kantor Dinas Pendidikan.

“Hari ini membuktikan kualitas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, dan juga mental dari para pendidik (guru). Usai melakukan aksi kami akan langsung ke Inspektorat, untuk melaporkan ratusan guru yang seharusnya mengajar di sekolah, namun mereka membolos dan menggelar aksi demo,” kata Supriyo, korlap aksi.

Aksi demo ini dipicu dugaan aksi bullying, yang dilakukan salah satu guru olahraga UT, terhadap salah satu anak didiknya berinisial CM, dengan kata-kata begenggek (pelacur).  Akibatnya, siswi CM tidak mau kesekolah dan mengurung dirinya di kamar.