SITUBONDO, FaktualNews.co – Balai Taman Nasional (TN) BaluranSitubondo, menambah satu ekor indukan banteng jantan dari Taman Safari Indonesia II Prigen, sebagai upaya pengembangbiakan semi alami, untuk mencegah kepunahan banteng jawa (bos javanicus).
Kepala Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Johan Setiawan mengatakan, upaya pengembangbiakkan semi alami Banteng Jawa itu diharapkan dapat membantu meningkatkan populasi dan mutu keanekaragaman genetik banteng.
“Diharapkan datangnya indukan jantan banteng bernama ‘Dimas’ dari lembaga konservasi Taman Safari Prigen II, dapat meningkatkan populasi banteng jawa,” ujar Johan Setiawan, Rabu (12/10/2023).
Menurut dia, indukan jantan banteng itu, akan dijadikan sebagai pejantan unggul bagi lima ekor banteng betina di suaka satwa banteng Taman Nasional Baluran
“Kami berharap banteng pejantan unggul ini bisa menghasilkan keturunan atau bibit unggul dan tangguh dengan morfologi dan genetik yang unggul,”bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Johan itu mengatakan, pengembangbiakan banteng Jawa juga dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan peringatan Hari Satwa Sedunia pada tanggal 4 Oktober 2023 lalu.
“Saat ini, populasi banteng Jawa atau bos javanicus di kawasan hutan konservasi sekitar 211 ekor,” katanya.
Johan mengatakan, populasi banteng Jawa sebanyak 211 ekor itu merupakan hasil data kamera jebakan atau camera trap yang dipasang di beberapa titik di kawasan hutan yang berfungsi melindungi flora dan fauna itu.
“Hasil identifikasi populasi banteng Jawa di sini (TN Baluran) dengan melakukan penghitungan menggunakan camera trap, ada 211 ekor. Di mana dari suaka satwa (penangkaran banteng) sudah merilis ada empat ekor,” pungkasnya.