KEDIRI, FaktualNews.co – Guna mensukseskan Pemilihan Presiden-wakil Presiden 2024. Polres Kediri menggelar simulasi pengamanan pemilu di Simpang Lima Gumul, Senin (16/10/2023).
Dalam simulasi tersebut, diawali dengan kampanye salah satu pasangan calon Presiden. Kampanye paslon ricuh setelah ada pendukung paslon capres lain yang mengacau, sehingga terjadi keributan.
Petugas keamanan kemudian mengamankan dua orang yang mengacau jalannya kampanye paslon Capres-cawapres.
Selanjutnya proses pencoblosan surat suara di TPS juga berlangsung ricuh. Seorang warga mengamuk di TPS, karena tidak diperkenankan mencoblos.
Saat proses rekapitulasi di KPU juga berlangsung ricuh. Massa yang tidak puas, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU Kabupaten Kediri. Aksi berujung bentrok karena massa berusaha merangsek ke kantor KPU Kabupaten Kediri. Petugas terpaksa membubarkan massa dengan tembakan water canon.
“Dalam simulasi ini kami mengerahkan 650 petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol dan petugas lainnya. Simulasi sebagai bentuk kesiapan siagaan pihak kepolisian dan petugas gabungan, jika dalam pelaksanaan Pilpres mendatang situasi buruk terjadi, sehingga anggota kami bisa bertindak sesuai SOP,” kata AKBP Agung Setyo Nugroho, Kapolres Kediri.
AKBP Agung Setyo Nugroho menambahkan, menjelang pelaksanaan Pilpres, pihaknya memperketat penjagaan di KPU, Bawaslu, percetakan surat suara dan tempat-tempat strategis, untuk menjaga situasi dan kondisi di Kabupaten Kediri tetap kondisif.
“Kita tidak boleh lengah, dan kami mulai perketat penjagaan di kantor KPU, Bawaslu, percetakan-percetakan yang nanti menjadi tempat percetakan surat suara. Selain itu tempat-tempat strategis juga akan kami perketat. Karena setiap wilayah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, untuk itu kami mengantisipasi semaksimal mungkin agar pelaksanaan Pilpres nanti, khususnya di wilayah hukum Polres Kediri berjalan aman dan kondusif,” pungkas AKBP Agung Setyo Nugroho.