LAMONGAN, FaktualNews.co-Final turnamen bola voli Tarkam (Antar Kampung) yang mempertemukan tim Reank Pangkah Gresik melawan Lowayu Dukun Gresik di Desa Wedoro Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, minggu malam berakhir ricuh.
Penonton merusak fasilitas lapangan hingga panitia merugi belasan juta rupiah. Tak hanya itu seorang petugas parkir mengalami luka akibat pengeroyokan.
Keberingasan penonton turnamen bola voli lantaran kecewa terhadap panitia penyelenggara, hingga penonton melakukan pengerusakan fasilitas lapangan bola voly.
“Hanya ricuh biasa menjelang final, penonton yang tidak sabar lantaran tim bola voly dari Lowayu Gresik tak kunjung masuk ke dalam lapangan sehingga pertandingan tidak segera di mulai,”kata Shodik, Sekretaris Kecamatan Glagah yang PJ Kades Wedoro, Senin (30/10/2023).
Kurang lebih tiga ribu penonton yang kesal kemudian merusak fasilitas lapangan bola voly Desa Wedoro.”Tidak sampai ada korban luka parah, hanya seorang jukir yang sedikit mengalami luka akibat amukan massa,” ungkap Shodik.
Selain net dan papan skor, penonton juga merusak tribun penonton serta meja kursi panitia yang ada di lapangan. “Akibat kericuhan ini, kerugian yang ditimbulkan mencapai belasan juta rupiah, dan pertandingan tidak jadi di laksanakan,” jelas Shodik.
Sementara itu, Dispora (Dinas Pemuda Dan Olahraga) Lamongan kini masih meminta keterangan dari tim peserta dan panitia turnamen untuk mengetahui secara pasti penyebab kericuhan.
“Kami akan melakukan evaluasi bersama PBVSI Kabupaten Lamongan agar gelaran turnamen Voly di Lamongan yang semakin menggeliat bisa berjalan dengan lancar dan memunculkan atlit-atlit muda bola voly,”kata Erwin.
Diketahui sebelumnya, panitia turnamen Tarkam Bola Voli Putra Wedoro CUP 2023 mendapat protes keras dari peserta turnamen yang kecewa dengan keputusan-keputusan dari panitia yang dianggap menabrak regulasi aturan yang mereka buat sendiri.
Seperti pertandingan tanpa penonton saat tim Pevorma Mayong saat melawan tim SGVC Sawo dan pertandingan perebutan juara 3 mendadak dibatalkan tanpa koordinasi digantikan dengan juara bersama.
“Berharap kericuhan serupa tidak akan terjadi di turnamen-turnamen yang akan datang,” pungkas Erwin Kadispora Lamongan.