Terkait Perseteruannya dengan Gus Iqdam, Wabup Lamongan Buka Suara
LAMONGAN, FaktualNews.co-Terkait viral jamaah kena prank lantaran tidak hadirnya Agus Muhammad Iqdam Kholid atau biasa dikenal Gus Iqdam di Pondok Pesantren Miftahul Qulub yang berada di Kelurahan Sidokumpul Kecamatan/Kabupaten Lamongan dalam acara Dzikro Maulidurrosul Muhammad SAW dan Haul ke 15 Al Maghfirullah KH. M. Asyiqin Ghozali pada Minggu (29/10/2023) lalu.
Pengasuh Ponpes Miftahul Qulub, KH Abdul Rouf Asyiqin mengatakan, penyelenggaraan haul yang ke-15 Abah (KH. Muhammad Asyiqin Ghozali) dan ibu berlangsung dengan lancar aman dan dihadiri puluhan ribu masyarakat Lamongan yang antusias untuk hadir di haul.
“Saya menyampaikan ini karena menanggapi beberapa hal kegaduhan di masyarakat karena adanya pernyataan Gus Iqdam yang mengatakan bahwa saya mencantut nama beliau demi menggerakkan massa untuk hadir,” kata KH. Abdul Rouf yang juga Wabup Lamongan, Rabu (1/11/2023).
KH Abdul Rouf sangat menyayangkan kebesaran nama beliau (Gus Iqdam) yang namanya viral di tengah-tengah masyarakat bilang seperti itu.
“Bahwa saya tidak sowan dan perlu saya sampaikan tanggal 15 Oktober yang lalu saya diantar mantan Ketua DPRD Kabupaten Kediri Pak Arifin beserta ibu, menuju ke rumah beliau saya dengan istri, sopir,” ujar Pengasuh Ponpes Miftahul Qulub itu.
Malam itu, lanjut KH Abdul Rouf menceritakan klarifikasinya, dia bermalam di rumahnya Pak Arifin mantan Ketua DPRD Kediri, paginya ke rumah Gus Iqdam diterima ibunya Gus Iqdam. Dikatakan, kebetulan pada hari itu ada bimbingan manasik umroh di rumahnya.
“Beberapa saat kemudian saya mohon pamit dan istri saya di bisiki ibu nyai (ibunya Gus Iqdam) bahwa Gus Iqdam sakit di rumah sakit, sehingga saya diantar santri yang ada di situ ke rumah sakit untuk menjenguk Gus Iqdam.
“Jalannya kira-kira ya 10 kilo, sampai di rumah sakit di lantai dua ketemu, beliau tidak ngomong apa-apa, kami memberikan penjelasan bersama asistennya Ilham jebor itu ngomong-ngomong dan sambil memberikan surat undangan kepada beliau tolong ini di jadwal kalau bisa,” aku Abdul Rouf menceritakan.
Lebih jauh, Abdul Rouf menambahkan acara di PP Miftahul Qulub sudah yang ke 15, yang hadir puluhan ribu, tanpa kehadiran Gus Iqdam.
“Ini sungguh sangat naif bagi seorang figur dengan ngomong yang seperti itu. Itu sudah pencemaran nama baik,” kata Abdul Rouf.
Abdul Rouf mempertanyakan siapa yang bikin masalah. Menurutnya, sudah pencemaran nama baik, membuat gaduh. Masyarakat yang aslinya tenang dengan ucapan yang demikian itu menjadikan masyarakat Lamongan jadi gak karuan.
“Yang jelas itu ucapan yang keluar dari Gus Iqdam yang terhormat itu. Saya sangat menyesalkan ini, seakan-akan saya tidak punya jamaah dan saya ini nunut (numpang) dengan kebesaran beliau,” ucap Abdul Rouf dengan nada sedikit tinggi.
“Acara haul itu ikhlas karena Allah, ingin bapak saya (almarhum KH. M. Asyiqin Ghozali) didoakan sama orang banyak dan ditahlili orang banyak yang datang itu sudah. Urusan gak bisa datang ya gak usah datang saja, gak usah bikin sensasi yang seperti itu yang menjadikan jamaah kalang kabut,” pungkas KH Abdul Rouf.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Narti istri KH Abdul Rouf juga langsung menelpon ibunda Gus Iqdam yang didalam kontak WhatsApp diberi nama Kediri Marwah dan menyampaikan, pertama dia membenarkan bahwa telah memberitahukan atau sowan dengan mengirim undangan ke Gus Iqdam serta kedua juga mendoakan Gus Iqdam yang katanya sakit.
“Pagi hari pas Ahad katanya minta doa dirawat di rumah sakit karena sakit, kita mulia-mulianya MC kirim doa Fatihah sak apik-apik e uwong, ngerti nek ngene tak cabut Fatihah kulo, eman Kulo,” kata Narti.
Mendengar perkataan Narti seperti itu, ibunda Gus Iqdam berucap “tidak boleh Bu istighfar, yang tahu hanya Allah,” kata Narti menirtukan ibunda Gus Iqdam.
Diketahui sebelumnya Gus Iqdam asal Blitar marah besar lantaran namanya dicatut dalam acara-acara pengajian, yang Gus Iqdam sendiri tidak tahu sama sekali. “Saya larang keras dan saya sangat kecewa. Banyak oknum-oknum untuk meramaikan acaranya tiba-tiba bikin pamflet, ‘Gus Iqdam Hadir’ kaya kemarin di Lamongan itu. Messake jemaah, saya ga messake panitia yang undang, panitia itu cuma gaya-gayaan,” kata Gus Iqdam melalui video di akun @Garangan ST,
Dalam klarifikasinya, Gus Iqdam menyatakan, jangan sampai seperti di Lamongan, dirinya benar-benar tidak didatangi. Jebor sebagai pengatur jadwal Gus Iqdam juga tidak merasa ada jadwal tersebut.
“Ojo sampe koyo sing neng Lamongam kulo mboten kroso disowani, Jebor yo ora kroso ngekei jadwal, moro-moro ono fotone kulo,” ujar pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah ini.
Dalam kejadian di Lamongan tersebut dengan adanya informasi akan datangnya Gus Iqdam yang menjadi viral dengan slogannya, ‘Dekengan Pusat’ ke Lamongan, ada jemaah yang karena cintanya kepada Gus Iqdam, sampai-sampai membuat roti bergambarkan wajah Gus Iqdam.
Ternyata kasus mencatut nama ini tak hanya terjadi di Lamongan saja, melainkan sudah sampai Sumatera yang menjual namanya untuk acara pengajian. Ia memperingatkan dengan keras jangan sampai pengajian untuk menipu. “Kasihan jemaahnya,” imbuhnya.