KEDIRI, FaktualNews.co – Menanggapi isu pemanasan global yang ada sekarang menjadi isu internasional, mahasiswa IAIN Kota Kediri mengadakan Seminar Environment Series, dengan mengusung tema ‘Tanggapi Krisis Iklim Peran Mahasiswa Pulihkan Indonesia, Senin (5/11/2023).
Dalam seminar ini menghadirkan moderator Idlofi Mahdi Muhammad, Duta Lingkungan Hidup Jatim, narasumber Putut Prabowo dari Yayasan Adopsi Hutan Jatim, Agus Prasetyo Kepala CDK Wilayah Trenggalek, dan Wahidul Anam selaku Rektor IAIN dan Moh Eko Yulian Nur selaku Ketua Dema IAIN Kediri.
Eko Yulian Nur mengatakan, isu lingkungan kita angkat di seminar karena banyak BEM-BEM jarang sekali menyoroti Isu-isu lingkungan, realitanya yang ada di lapangan bahwa suhu di bumi sekarang itu setiap tahunnya itu naik sekitar 0,25, sehingga nanti harapannya ke depan Mahasiswa berperan aktif paling tidak mencegah atau menanggulangi pemanasan global.
“Harapannya nanti ketika kawan-kawan dari Kediri ini bisa menjadi sosok inisiator di kalangan mahasiswa khususnya di BEM se Kediri Raya ini,” ujarnya.
Eko juga menuturkan, si kampus IAIN sendiri sangat sedikit pepohonan hijau, sehingga sangat kurang sekali untuk pepohonan. “Kita juga mendesak kampus untuk segera membuat ruang terbuka hijau (RTH), karena sebentar lagi kan isunya IAIN Kota Kediri akan menjadi UIN tapi realitas yang ada di lapangan itu sangat kurang sekali RTH,” katanya.
“Mahasiswa yang lalu lalang di Kediri IAIN Kediri itu kan ada beberapa ribuan setiap hari yang pastinya akan menghasilkan zat karbon, itu kan berbahaya, jadi paling tidak kita peka terhadap hal yang kecil, di mulai dari pembangunan RTH di kampus, yang baru tidak ada rancangan-rancangan yang memang dikhususkan untuk RTH,” jelasnya.
Sementara Putu Prabowo dari Yayasan adopsi hutan Jawa Timur mengatakan, cukup mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman mahasiswa IAIN Kediri dengan diadakanya seminar Environment Series.
“Seminar ini tidak hanya acara internal tapi juga menjadi acara bersama dengan teman-teman mahasiswa yang ada di Kediri Raya, memang kita harus akui bahwa di tengah isu lingkungan yang sebetulnya sudah menjadi trend dunia namun ditingkatan anak muda, terutama generasi di Indonesia, kami sadari bahwa Gerakan Muda Yang mengindikasi lingkungan belum banyak walaupun beberapa upaya sudah dilakukan, tapi secara umum belum menjadi satu gerakan yang cukup masif, ” Ungkapnya.
Putu menambahkan output dari forum ini adalah upaya untuk memitigasi terutama, Bagaimana mendorong sebuah advokasi kebijakan mengenai perubahan iklim terutama di Kediri Raya, sebetulnya perubahan iklim ini kan juga sudah mengkhawatirkan dalam konteks Global.
“Kita tidak bisa mengatakan bahwa Kediri akan jauh lebih kritis, tapi memang daerah lain ataupun sebaliknya misalnya Kediri lebih aman dibanding yang lain, impact dari perubahan iklim terutama hari ini kita kategorikan sebagai krisis iklim ini sudah mendunia semua terdampak, jelasnya.
Sementara itu Wahidul Anam, M.Ag selaku Rektor IAIN kepada wartawan mengatakan, saya sangat mendukung kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan, karena memang isu lingkungan sudah menjadi isu global.
“Kegiatan seminar atau talkshow ini bisa bertambah dan terorganisasi sehingga IAIN Kediri menjadi pelopor isu lingkungan, ” ucapnya.
Saya berharap ke depan para mahasiswa, civitas akademika dan dosen lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.
“Dengan seminar ini tentang pembahasan lingkungan, namun perlu juga pemahaman agama sehingga bisa memunculkan kecintaan terhadap lingkungan,” ujarnya.
Disinggung terkait pembangunan RTH yang minim di lingkup kampus. Rektor menegaskan, kita berharap nanti ada perencanaan pembangunan RTH, kalau sudah selesai pembangunan fisik kampus yang baru.
“Dan itu usulan yang bagus nanti akan kita prioritaskan terkait pembangunan RTH tersebut,” tutup Rektor.