FaktualNews.co

Duda Hidup Sebatang Kara di Lamongan, Diduga Akhiri Hidup dengan Bunuh Diri

Peristiwa     Dibaca : 1597 kali Penulis:
Duda Hidup Sebatang Kara di Lamongan, Diduga Akhiri Hidup dengan Bunuh Diri
FaktualNews.co/Faisol
Jasad korban saat dievakuasi.

LAMONGAN, FaktualNews.co-Wahid Hakim (45) warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan ditemukan tak bernyawa di kamar mandi dengan luka di pergelangan tangan kiri dan dada akibat benda tajam, Jumat (17/11/2023).

Korban diketemukan tergeletak tak bernyawa di kamar mandi dalam rumah korban. Hanik (49) saudara perempuan korban mengetahui sang adik tak bernyawa saat hendak mengantar makanan untuk korban.

“Rumahnya samping atau bersebelahan dengan saya, tidak mempunyai sakit menahun atau sakit gangguan kejiwaan,” kata Hanik, Jumat (17/11/2023).

Dari benda yang berada di lokasi kejadian, terdapat pisau dapur sepanjang 25 cm di sebelah korban. Dari luka korban ada bekas sayatan di pergelangan tangan kiri dan leher.

“Diduga melakukan bunuh diri dengan cara menyayat nadi tangan sebelah kiri dan leher mengunakan pisau,” ujar Hanik

Sementara itu, Mashuri keponakan korban juga kaget dengan adanya peristiwa tersebut. Padahal kemarin pada pukul 10.00 WIB korban sempat memberi makan ternak di belakang rumah.

“Korban hidup sebatang kara, dan telah cerai selama 10 tahun serta tidak mempunyai keturunan hidup sendirian di rumahnya,” kata Mashuri saat menunggu sang paman di kamar mayat RSUD dr Soegiri Lamongan.

Keluarga korban tidak menuntut dan tidak mengetahui kebiasaan korban karena korban tertutup (introvet) karena lantaran tidak pernah komunikasi.

“Walau ngopi di warung tidak pernah bercerita atau ngobrol dengan yang lain, orangnya tertutup,”tutur Mashuri.

Catatan redaksi:

 Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin