FaktualNews.co

Atasi Bullying di Lingkungan Sekolah Lamongan, Begini Caranya

Pendidikan     Dibaca : 802 kali Penulis:
Atasi Bullying di Lingkungan Sekolah Lamongan, Begini Caranya
FaktualNews.co/Faisol
Workshop anti bullying di SDN 1 Tebluru Kecamatan Solokuro, Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co-Dalam upaya mengantisipasi maraknya kasus bullying atau perundungan di lingkungan sekolah, SDN 1 Tebluru, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jumat (24/11/2023) melakukan anti bullying yang mana hampir terjadi di seluruh lembaga pendidikan.

Hal tersebut diungkapkan Nuzulul Wahyuni, salah satu uru SDN 1 Tebluru yang mengatakan, workshop anti bullying dengan pemateri dari Rumah Tumbuh Kembang Anak Logika Kids.

“Acara ini diikuti guru, murid dan orang tua atau wali murid di lingkungan sekolah,” kata Wahyuni. Jumat (24/11/2023).

Workshop anti bullying tersebut, lanjut Wahyuni menambahkan, untuk memberi pemahaman kepada siswa, orang tua dan guru tentang bullying. Baik jenis, penyebab, bahaya dan akibat yang ditimbulkan.

“Tidak hanya sebatas menghina fisik maupun lisan. Ada juga jenis-jenis bullying lain yang perlu diketahui,” ujarnya.

Sementara itu, dalam pemateri workshop anti bullying, Dwi Fria Aini, S.Psi. Ada berbagai macam jenis bullying. Seperti bullying verbal, kekerasan fisik, pengucilan atau Bullying Relasional, Cyberbullying di media sosial dan penindasan seksual.

“Kepada orang tua untuk bisa sebagai peletak dan pencetak anak menjadi cikal bakal pembully atau korban bullying di usia dini.” Kata Aini.

Oleh karena itu, Aini menambahkan, diperlukan keterlibatan dari guru dan orang tua untuk membentuk konsep diri pada anak di usia dini, agar terbangun identitas yang positif dan sehat sejak dini.

“Konsep diri merujuk pada pemahaman individu anak, baik dari segi fisik, sosial, psikologis maupun emosional,” jelas Aini.

Dan konsep diri ini, lanjut Aini, anak berkembang seiring dengan perkembangan anak dan akan membentuk pola pikir dan perilaku anak di masa depan.

“Orang tua juga harus peka melihat ciri-ciri bullying, seperti di sekolah, lingkungan sekitar, atau keluarga yang bisa saja dialami oleh anak-anak secara tidak disadari,” pungkasnya.

Usai acara tersebut wali murid dan guru membubuhkan tandatangan sebagai bentuk dukungan anti bullying atau bebas perundungan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin