Kemenperin RI ke Lamongan Beri Bimtek Wirausaha di Unisla
LAMONGAN, FaktualNews.co-Dalam mewujudkan wirausahawan tumbuh maju dan berkembang untuk mengurangi angka pengangguran. Kementerian Perindustrian terus meningkatkan kinerja dengan menggelar bimbingan teknis (Bimtek) dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi nasional di Universitas Islam Lamongan (Unisla), Sabtu (25/11/2023).
Bimbingan teknis wirausaha baru industri kecil menengah seperti teknik pengelasan, batik, kerajinan bambu, service AC, olahan hasil laut berbasis ikan, pengolahan kopi dan pengolahan pakan ternak tersebut diikuti sebanyak 300 peserta.
“Terimakasih kepada Kemenperin yang telah melaksanakan Bimtek, tidak hanya masyarakat umum ada juga 60 mahasiswa kami dari fakultas ekonomi dan bisnis, serta 20 dosen Unisla,” kata Abdul Ghofur, Rektor Unisla, Sabtu (25/11/2023).
Program bimbingan teknis wirausaha baru IKM (Industri Kecil Menengah) di Jawa Timur Fakultas ekonomi dan bisnis universitas Islam Lamongan tersebut juga dihadiri Eripson Sinaga perwakilan dari Kemenperin.
Eripson Sinaga mengatakan, untuk mengembangkan wirausaha UMKM di Lamongan sudah terlihat berkembang dan tumbuh. Salah satunya produk seperti pisang yang tidak hanya dimakan saja, di tangan warga Lamongan bisa diolah menjadi selai dan banyak sekali produk dari satu bahan tersebut.
“UMKM di Lamongan ada nilai tambah dari bahan olahan yang bisa dibuat menjadi beberapa macam produk,” ujar Eripson.
Hal yang penting dalam meningkatkan kapasitasnya UMKM di Lamongan, lanjut Eripson, adalah memiliki ilmu dan wawasan.
“Pegiat UMKM harus mencari lagi dan mencari-cari produk-produk yang lagi trend di masyarakat.” Ujarnya lagi.
Lebih jauh Eripson menambahkan, intinya kalau UMKM sudah punya merek selanjutnya mengikuti selera pasar. Kecuali kita sudah memiliki Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
“Kalau kita memiliki regsosek pasti sana mengikuti kita, jika belum kita harus mengikuti selera pasar seperti apa dan terus membuat inovasi,”jelasnya.
Dengan melalui proses pengembangan yang cukup panjang dengan terlebih dahulu mendalami tren rasa apa yang sedang digemari pasar dan digemari konsumen.
“Kedepan produk itu harus memperhatikan, seperti apa boleh untuk anak-anak dan ibu hamil itu harus diperhatikan juga, serta tidak mengurangi cita rasa dalam produk tersebut,”pungkasnya.