SITUBONDO, FaktualNews.co-Sebanyak 17 orang calon jamaah umrah asal Desa/Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, mendatangi kantor travel jasa umrah, PT Berkah Zam-zam Wisata di Situbondo. Mereka minta pengembalian uang yang sudah disetorkan.
Pasalnya, belasan calon jamaah umrah asal Kota Gandrung itu, mengaku sudah tidak percaya lagi terhadap pelayanan biro travel PT Berkah Zam-zam Wisata yang beralamat di Jalan Diponegoro, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota, Situbondo.
Parahnya lagi, saat didatangi di kantornya, Direktur PT Berkah Zam-zam justru tidak ada di kantornya, dengan alasan dalam perjalanan menuju Kota Jember, untuk mengurus paspor para calon jamaah umrah yang akan berangkat.
“Ribet mas, saat kami datang tidak ada yang menemui. Karyawannnya juga tidak tahu untuk menjelaskan apa yang ditanya kami. Setelah kami mendesak, suami Eka baru keluar setelah kami mendesak untuk menemui,” kata Ihsan Ardiyansyah (27), salah seorang calon jamaah umrah, Kamis (30/11/2023).
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut juga tidak ada titik temu, mengingat Kusriyanto, suami Eka, tidak bisa memastikan keberangkatan jamaah umrah, dengan alasan PT yang dikelolah sedang terkena musibah.
“Saat mediasi, komisarisnya bilang PT lagi kena musibah. Jadi hanya bisa minta maaf belum bisa memastikan kapan 17 calon jamaah umrah bisa berangkat,” katanya.
Ihsan menambahkan, jika pemberangkatan 17 calon jamaah umrah asal Banyuwangi sudah sekian kali diundur. Sehingga pihaknya khawatir uang yang disetorkan akan hangus. Apalagi pemberitaan PT. Zam-zam sering menelantarkan para jamaahnya.
“Kami sudah tidak mau lagi ikut PT. Zam-zam, kami sudah minta pengembalian uang. Jadi 17 jamaah yang kami wakili sudah sepakat meminta pengembalian uang,” tegas Ihsan.
Ihsan menjelaskan hasil keputusan terakhir, PT. Zam-zam berjanji akan mengembalikan uang milik jamaah umrah selambat-lambatnya pada tanggal 25 Januri 2024. Semisal tidak menepati janji Pihak PT Zam-zam siap diproses hukum.
“Total uang yang harus dikembalikan sebesar Rp 446 juta lebih. Untuk paket 16 hari Rp 28,900 juta kali delapan orang. Yang paket 9 hari Rp 23. 900 juta. Ini masih nuggu dua bulan lagi,”pungkasnya.
Sementara itu, Komisaris PT. Zam-zam, Kusriyanto dalam mediasi hanya memaparkan alasan-alasan tentang permasalahan yang dialami PT. Zam-zam, yang sedang mengalami musibah sehingga membuat sejumlah jamaah tidak bisa diberangkatkan.
“PT kami sudah kena musibah, jadi kami hanya bisa meminta maaf. Tapi kami tetap tanggung jawab penuh karena ini memang salah saya,”katanya.