Peralihan El Nino ke La Nina Bencana di Lamongan Kerugian Sekitar Rp 1 Miliar
LAMONGAN, FaktualNews.co-Waspadai awal Musim penghujan, peralihan cuaca dari El Nino ke La Nina menimbulkan ancaman bencana di Kabupaten Lamongan pada musim pancaroba.
Secara umum terjadinya musim hujan atau turun hujan pada November dan di bulan Desember agak mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena faktor El Nino pada awal bulan Desember.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lamongan Joko Raharto. Pihaknya terus berupaya pencegahan yang berdampak hingga kerugian bisa diminimalisir.
“Kerugian akibat bencana yang menimpa warga, belum terhitung seluruhnya sejak bulan November hingga bulan ini. Bisa jadi jika semua ditotal mungkin tembus Rp 1 miliar lebih,” kata Joko Kamis (7/12/2023).
Sebab, Joko menambahkan, hanya dalam Nopember bulan kemarin, BPBD Lamongan mencatat kerugian yang disebabkan bencana musim hujan dengan nilai kerugian warga sudah lumayan besar hingga mencapai sekitar Rp 610 juta.
Nilai kerugian sebesar itu tercatat dari kejadian di empat wilayah kecamatan. Di antaranya di wilayah Kecamatan Lamongan, Babat, Maduran dan Sukodadi.
Joko Raharto merinci, di Kecamatan Lamongan saja saat terjadi hujan disertai angin kencang mengakibatkan sebanyak 26 rumah rusak di Desa Kebet hingga mengakibatkan kerugian materiil senilai kurang lebih Rp 83.5 juta.
Bersamaan itu, lanjut Joko, tepatnya Minggu (26/11/2023), bencana yang sama juga terjadi di empat desa di Kecamatan Sukodadi. Di antaranya Desa Baturono, Gedangan, Balungtawun, dan Banjarejo.pukuham rumah rusa, kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta.
Sebelumnya juga sebuah rumah warga roboh di Desa Karunagan, Kecamatan Maduran dengan taksir kerugian Rp5 juta serta ditambah kejadian di Kelurahan/Kecamatan Babat, sejumlah rumah rusak yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 20 juta.
“Taksiran kerugian itu hanya dari dampak kejadian di bulan Nopember 2023, total jumlah Rp 610. 500.000,” ujarnya,
Tentu jumlah itu dipastikan bertambah karena pada Desember juga ada kejadian lebih dahsyat. Angin kencang merusak sebanyak 77 rumah dan bangunan sekolah dasar. Belum lagi kejadian di Desa Sukorejo dan Badurame, Kecamatan Turi, tercatat sebanyak 51 rumah warga rusak.
Sementara itu, bencana juga terjadi pada Kamis (30/11/2023) di Kecamatan Turi yang membuat sebanyak 51 rumah warga rusak belum bisa dihitung. Karena itu, kepada masyarakat diimbau untuk selalu waspada.
Setidaknya mengantisipasi dengan menebang ranting-ranting pohon yang sudah besar atau tua. Melakukan kerja bakti membuat saluran air dan sebagainya.
“Kita sudah mengirim surat edaran ke seluruh kecamatan agar menghidupkan kembali posko bencana, “tuturnya.
Masih kata kepala BPBD Lamongan, secara serentak BPBD melakukan apel kesiapsiagaan bencana ini untuk persiapan menyambut prediksi bencana hidrometeorologi 2023/2024 yang diperkirakan terjadi pada Desember 2023 dan Januari 2024 mendatang.
“Kita siapkan alat dan personil untuk antisipasi. Soal apel kesiapsiagaan bencana BPBD bersama stakeholder terkait akan kita gelar Jumat besok,” imbuhnya.
Menurutnya, pencegahan dan penanganan sesuai undangan-undang kebencanaan nasional bahwa pemerintah menjadi fasilitator, kemudian dunia usaha (swasta atau negeri) akademisi kemudian media masa dan masyarakat itu sendiri. Dalam menangani ketika ada bencana.
“Pra bencana hingga bencana terjadi semua terlibat didalamnya. Sehingga perlu dikolaborasikan seluruh unsur dalam masyarakat itu terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat bersiap ke La Nina lantaran sudah mulai turun hujan. Sehingga hal-hal antisipasi perlu dilakukan oleh masyarakat terutama ketika keluar rumah menyiapkan payung, jas hujan. Ketika terjadi hujan yang di musim pancaroba ada peralihan ini kemungkinan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin.
Diharapkan tidak berteduh dibawah pohon terlalu rindang yang dahannya menjulang, tidak berteduh dibawah baliho yang besar. Cari perlindungan yang lebih aman agar tidak menimbulkan korban.
“Diharapkan kepada masyarakat selalu memonitor perkembangan cuaca, salah satunya media dari instansi yang berwenang” pungkasnya.