FaktualNews.co

Mengatasi Tekanan Darah Tinggi, Ini Kebiasaan yang Perlu Dicoba

Kesehatan     Dibaca : 1103 kali Penulis:
Mengatasi Tekanan Darah Tinggi, Ini Kebiasaan yang Perlu Dicoba
FaktualNews.co/Istimewa.
Ilustrasi.

JOMBANG, FaktualNews.co Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah masalah kesehatan yang bisa memicu kerusakan pembuluh darah dan arteri dan menyebabkan penyakit jantung. Karena itu, seseorang perlu mencari cara untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

Selain dengan obat yang diresepkan dokter, ada beberapa gaya hidup atau kebiasaan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, termasuk membatasi asupan garam dan olahraga teratur.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui kebiasaan untuk menurunkan tekanan darah tinggi lainnya.

Kebiasaan untuk mengatasi tekanan darah tinggi

Berikut enam kebiasaan atau gaya hidup untuk mengatasi tekanan darah tinggi yang bisa dicoba:

Membatasi asupan garam

Dilansir dari Everyday Health, gaya hidup atau kebiasaan untuk mengatasi tekanan darah tinggi yang pertama adalah membatasi penggunaan garam.

Pasalnya, natrium yang terkandung pada garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan sehingga memberi tekanan pada jantung dan pembuluh darah.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam berlebih bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang memicu penyakit jantung.

Anda dapat membatasi penggunaan garam dengan memakai remah-rempah lain untuk menambah rasa gurih, seperti bawang putih.

Tidur cukup

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The International Journal of Environmental Research and Public Health menyebutkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Orang dengan gangguan tidur seperti sleep apnea juga berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Sebaliknya, tidur cukup dapat menurunkan risiko hipertensi.

Manajemen stres

Menurut American Heart Association (AHA), stres kronis yang tidak dapat dikendalikan bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Stres juga menyebabkan orang susah tidur atau tidak mendapatkan waktu tidur yang berkualitas sehingga memicu hipertensi.

Karena itu, untuk mengatasi tekanan darah tinggi akibat stres, Anda perlu manajemen stres yang baik, misalnya dengan melakukan hobi, berolahraga, atau latihan meditasi.

Meningkatkan asupan kalium dan magnesium

Cara menurunkan tekanan darah tinggi selanjutnya yaitu meningkatkan asupan kalium dan magnesium.

Kamu bisa memperoleh asupan kalium dan magnesium dari buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran.

Olahraga 30 menit dalam 5 hari

Dilansir dari Mayo Clinic, olahraga teratur dapat mendukung kerja jantung dalam memompa darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Selain itu, meningkatkan detak jantung secara teratur juga dapat membantuk menurunkan berat badan atau obesitas yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.

Pastikan untuk olahraga rutin minimal 30 menit per hari selama lima hari agar tekanan darah tetap terkontrol dan mencegah hipertensi.

Mengatur pola makan

Kebiasaan untuk menurunkan tekanan darah tinggi berikutnya yaitu dengan mengatur pola makan.

Selain membatasi garam atau makanan asin, Anda juga perlu mengurangi konsumsi makanan dan minuman berkafein.

Minuman dan makanan berkafein bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah tinggi satu jam setelah dikonsumsi.

Konsumsi 200-300 mg kafein biasanya menyebabkan kenaikan tekanan darah sistolik sebesar 8,1 mmHg dan diastolik sebanyak 5,7 mmHg. Kenaikan tekanan darah ini dapat berlangsung lebih dari 3 jam.

Selain kafein, minuman beralkohol juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Jadi, sebaiknya Anda membatasi atau menghindari minuman mengandung alkohol.

Adapun makanan lain yang harus dibatasi saat tekanan darah tinggi, yaitu makanan olahan karena cenderung mengandung garam dan lemak yang tinggi.

Sementara itu, Anda dapat mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Penjelasan di atas adalah kebiasaan untuk mengatasi tekanan darah tinggi yang bisa Anda coba. Jika dengan mengubah kebiasaan atau gaya hidup, tekanan darah belum terkontrol, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Sumber
kompas.com