Politik

Penyandang Difabel Tiga Kabupaten Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud di Lamongan

LAMONGAN, FaktualNews.co-Dukungan pasangan pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dilakukan para difabel atau penyandang disabilitas di Babat Lamongan gabungan tiga kabupaten, Sabtu (20/1/2024). Di antaranya Kabupaten Lamongan, Tuban dan Bojonegoro.

Deklarasi gabungan dari tiga kabupaten tersebut bertekat mendukung dan memenangkan paslon nomor tiga dengan memperjuangkan hak politik penyandang difabel dalam Pemilu nanti. Dimana dalam proses pemungutan suara penyandang disabilitas sering kehilangan suaranya lantaran surat suara dan waktu sudah habis.

Deputi Inklusi Direktorat Disabilitas Tim Kemenangan Nasional (TKN) Ganjar Mahfud, Angga Yanuar, mengatakan, deklarasi ini sekaligus dijadikan ajang sosialisasi. Mulai visi misi dan program Paslon Ganjar Mahfud, serta pengarahan terkait pelaksanaan pemilu.

“Mereka sepakat dan siap meneruskan program Ganjar -Mahfud dengan mengajak orang lain. Supaya dapat menggunakan suaranya pihak disabilitas meminta petugas pelaksana untuk keliling dan memastikan pemilih juga terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT),” kata Angga Sabtu (20/1/2024).

Yang menjadi tantangan, lanjut Angga para disabilitas yang tinggal di sentra atau balai itu jumlahnya lebih banyak 50 lebih dimana di TPS hanya menyediakan surat suara cadangan dua persen dan dipastikan akan kurang untuk satu TPS.

Para difabel yang mendukung Ganjar Mahfud lantaran setuju dengan program seperti soal pupuk, karena arena banyak penyandang difabel bekerja sebagai petani. Baik di Bojonegoro, Tuban maupun Lamongan. Serta tentang pendidikan, juga dijanjikan bagi masa bagi anak-anak para disabilitas.

“Tak hanya pupuk dan pendidikan. UMKM bagi penyandang difabel tercatat 60 persen mengantungkan dirinya di sektor itu. Ada beberapa hal termasuk penyediaan pasar dan juga perijinan yang harus di permudah,” ujar Angga Yanuar.

Khusus progam ini Angga menambahkan, ternyata yang menjadikan ketertarikan para difabel. Karena adalah dua program spesifik seperti disabilitas mandiri berprestasi lebih ditekankan pada ekonomi kreatif. Selama ini,  terkotak-kotak dengan profesi.

“Seperti tuna netra hanya memijat saja tidak ada lainnya. Tuna daksa yang hanya jahit saja. Program Ganjar Mahfud nantinya memberikan  kebebasan untuk mengeksplorasi kemampuannya,” paparnya.

Penjelasannya, masih kata Angga Yanuar, nantinya disiapkan tempatnya dan disiapkan komunitas sampai bagaimana produk itu bisa menghasilkan nilai ekonomi.

Kemudian ada satu desa satu mobil akses simpel biasanya diperuntukkan untuk layanan terapi.

“Daripada digendong kami siapkan sarana dan fasilitas yang bisa mengakomodir orang dengan alat bantu seperti kursi roda bisa naik masuk. Pastinya nanti ada KTP sakti sebagai sarananya “ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Disabilitas Nasional GAMA Bejo, menambahkan, para difabel saat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) diminta untuk menyampaikan kepada pengawas atau saksi. Bahwa mereka difabel yang membutuhkan bantuan.

“Kita sudah pernah menyampaikan masalah ini ke KPU. Semoga ke dapat respon di masing-masing daerah, untuk mefasikitasinya agar hak politik mereka terpenuhi. Misalnya kursi roda, “pungkasnya.

Sebelumnya Difagama (Difabel Ganjar-Mahfud) ini telah berkeliling sejak bulan Desember berbarengan tim nasional aspirasi dari Banten, Tangerang, DKI, Subang, Bandung, Surakarta, Tegal, Purworejo Banyumas, Bantul, Semarang, Solo Raya, Salatiga, Magelang, Tuban, Lamongan Bojonegoro dan Pasuruan.

Diketahui sebelumnya ratusan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) deklarasi mendukung Capres Paslon Prabowo-Gibran di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Paciran, Lamongan.