Terkait Peristiwa Warga Nganjuk Meninggal Tertimpa Banner Caleg PKB, Kapolsek: Itu Ranahnya Panwas
NGANJUK, FaktualNews.co-Kasus meninggalnya seorang warga Nganjuk akibat tertimpa banner Caleg PKB, terindikasi bakal mandeg. Pasalnya, pihak kepolisian mengatakan jika peristiwa memprihatinkan itu ranahnya Panwas (Panitia Pengawas) Pemilu.
“Itu kaitannya dengan Panwas, kayaknya juga sudah selesai. Karena itu ranahnya Panwas, jadi kita tidak menangani ,”kata AKP Ridwan, Kapolsek Prambon, Nganjuk, saat dihubungi FaktualNews.co Selasa (30/1/2024).
Menurut AKP Ridwan, pihak korban sepertinya juga menerima kejadian tersebut. “Untuk keterangan resminya ke Panwas saja mas, kayaknya keluarga korban juga menerima,”kata AKP Ridwan lagi.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Nganjuk, Yudha Harnanto, saat dihubungi, belum bisa memberikan keterangan karena masih rapat di KPU.
“Mohon maaf saya masih ada rapat di KPU, nanti kalau sudah selesai saya kabari, “ujar Yudha Harnanto singkat melalui sambungan telephon WhatsApp kepada FaktualNews.co Rabu (31/1/2024) malam.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa Um (58) warga warga Dusun Tunggulrejo, Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Betapa tidak, Mbah Um panggilan nenek ini, meninggal akibat tertimpa banner caleg PKB di Desa Bandung, Kecamatan Prambon, Nganjuk, pada Senin (22/1/2024).
Informasi yang berhasil dihimpun FaktualNews.co menyebutkan, ketika itu korban yang dibonceng motor melintas di jalan Desa Bandung. Tepat berada di bawah banner besar bergambar tiga Caleg PKB untuk DPRD Nganjuk, DPRD Provinsi Jatim dan Caleg DPRRI itu, banner tersebut roboh dan menimpa korban.
Karena lukanya yang lumayan parah, selanjutnya korban dilarikan ke RS Muhammdiyah Mrican, Kediri. Namun nahas, setelah menjalani perawatan beberapa hari korban menghembuskan nafasnya yang terakhir Jumat (26/1/2024).
Anak korban, Said (43) yang mendatangi FaktualNews.co membenarkan jika ibunya meninggal akibat tertimpa banner caleg PKB.
“Ya waktu melintas, tiba-tiba jatuh karena tertimpa banner. Ketika itu ibu dibonceng motor, ” kata Said Minggu (28/1/2024).
Lebih lanjut Said mengatakan, saat ibunya meninggahl ada utusan dari PKB takziah ke rumah korban dan memberikan santunan kepada keluarga korban.
“Saya juga kaget, sebelumnya tidak ada komunikasi tiba-tiba memberi amplop berisi uang. Pertanyaan saya, ini santunan apa uang takziah,”kata Said lagi.
Said merinci untuk biaya ibunya di RS Muhammadiyah sekitar Rp 5 juta. Termasuk ambulan.
“Setelah utusan parpol pulang, amplop dibuka keluarga berisi uang Rp 3 juta. Sedangkan biaya semuanya hampir Rp 5 juta,” jelasnya.
Sementara Ketua DPC PKB Kabupaten Nganjuk, Ulum Bustomi dihubungi FaktualNews.co melalui sambungan WhatsApp membenarkan kejadian tersebut. Namun, menurutnya sudah selesai dan sudah terakomodir.
“Oh iya mas, saya mendengar kejadian itu, saya pikir sudah selesai,”ucap Ulum singkat.
Terpisah Kepala Desa Bandung, Heru Subagio, saat dihubungi FaktualNews.co, membenarkan adanya warga yang meninggal akibat tertimpa banner Caleg PKB di desanya.