FaktualNews.co, Jombang – RSUD Jombang mendapatkan apresiasi positif dari kelompok difabel yang tergabung dalam PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia). RSUD Jombang dinilai sebagai rumah sakit yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Hal itu diungkapkan Ketua PPDI Kabupaten Jombang, Adib, saat menghadiri Forum Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2025 di ruang Bung Hatta RSUD Jombang, Jumat (16/2/20240. Selain OPD terkait, juga dihadiri oleg stakeholder lainnya seperti kelompok disabilitas, serta forum anak.
Adib menghadiri undangan tersebut menggunakan kursi roda. Begitu memasuki halaman, dirinya langsung disambut petugas rumah sakit yang disebut among tamu. Pelayanannya ramah. Adib tanpa kesulitan hingga sampai di ruang Bung Hatta.
Ketua PPDI ini memperhatikan fasilitas untuk kelompok disabilitas seperti dirinya di rumah sakit pelat merah tersebut. “Saya memberikan apresiasi RSUD Jombang yang ramah terhadap kelompok disabilitas. Saya tidak mengalami kesulitan hingga sampai di ruangan ini,” kata Adib yang disambut aplaus hadirin.
Adib mengungkapkan bahwa di RSUD Jombang sudah terdapat kursi khusus untuk antre pasien difabel. Namanya kursi priotitas. Kemudian juga terdapat kamar mandi yang ramah disabilitas. Karena di kamar mandi tersebut terdapat pegangan. “Hanya pintunya mungkin kurang lebar,” ujarnya.
Lalu, Adib juga memberikan masukan agar RSUD Jombang menyiapkan lokasi parkir khusus untuk pengguna kursi roda. “Tapi secara umum sudah bagus pelayanan untuk kelompok disabilitas di rumah sakit ini. Kami juga terima kasih karena diundang di forum ini,” tambahnya memuji.
Direktur RSUD Jombang Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes mengucapkan terima kasih apresiasi yang disampaikan oleh PPDI. Dia mengatakan bahwa parkir untuk pengguna kursi roda sebenarnya sudah ada di rumah sakit tersebut. Hanya saja, petunjuk berupa tulisan belum terpasang.
“Sebagai salah satu area pelayanan publik , kami harus mampu memberikan pelayanan yang baik bagi penyandang disabilitas (para difabel). Untuk antrean kelompok difabel kami menyiapkan kursi prioritas,” ujarnya.
Terlepas dari itu semua, Dokter Eyik mengatakan bahwa Forum Renja PD Tahun 2025 melibatkan erangkat daerah dan stakeholder terkait. Kegiatan tersebut diadakan untuk meminta masukan para peserta terkait program yang akan dijalankan tahun depan.
Kegiatan dibuka Direktur RSUD Jombang Dr dr Ma’murotus Sa’diyah Mkes bersama Mulya Wakil Direktur Umum dan Keuangan. Turut hadir, forum perangkat daerah, organisasi masyarakat, perwakilan dari media, serta perwakilan dari difabel Jombang.
“Forum untuk menyampaikan program RSUD Jombang serta meminta masukan guna meningkatkan layanan serta program yang akan kita jalankan,” ujar wanita yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Darul Ulum Jombang ini.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, juga dilaksanakan sebagai breakdown dari rencana pembangunan daerah. “Sesuai arahan Bappeda, kita mengundang OPD terkait dari beberapa stakeholder untuk memaparkan program progam 2025 dan capaian kita di 2023,” tambahnya.
Sebagai rumah sakit terakreditasi bintang lima 2022-2026 pihaknya juga ingin menjadikan RSUD Jombang sebagai rumah sakit pilihan utama masyarakat. Tentunya, dengan penyediaan SDM yang unggul, alat yang canggih, serta pelayanan yang prima. “Harapan kita dengan forum ini, mendapat masukan untuk kemajuan rumah sakit ini,” pungkasnya.