SITUBONDO, FaktualNews.co-Pasca pelaksanaan Pemilu 2024, harga beras terus merangkak naik di Situbondo. Saat ini, harga beras jenis premium tembus Rp17 ribu perkilogram. Padahal, sebelumnya harganya sebesar Rp16 ribu perkilogram.
Selain itu, harga kebutuhan pokok yang lain juga naik di sejumlah pasar tradisional di Situbondo. Menariknya, kenaikan harganya rata-rata naik sebesar Rp1000, seperti harga gula yang sebelumnya Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu perkilogram.
Linda, seorang pedagang pasar tradisional Panji, Situbondo mengatakan, sejak sepekan terakhir ini, sejumlah bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik di Situbondo.
“Diakui pasca Pemilu 2024, harga kebutuhan pokok mulai naik, dengan kenaikan harga rata-rata sebesar Rp 1.000 dari harga sebelumnya,”ujar Linda, Rabu (21/2/2024).
Menurut dia, sejumlah kebutuhan pokok yang harganya mulai naik, yakni harga gula pasir yang sebelumnya sebesar Rp13 ribu naik menjadi Rp14 ribu perkilogram. Sedangkan harga gula pasir super naik sebesar Rp15 ribu, sebelumnya sebesar Rp14 ribu perkilogram.
“Kami tidak tahu penyebab kenaikan harga kebutuhan pokok. Padahal, ketersediaan stok banyak,”katanya.
Taufik, salah satu pembeli di Pasar Mimbaan, Situbondo menjelaskan, kenaikan harga sembako akibat banyak arisan yang mulai keluar menjelang bulan Ramadan. Hal itu bisa juga menjadi alasan karena kebutuhan sembako pada bulan ramadan memang cukup banyak.
“Harga sembako naik gara-gara banyak arisan yang keluar. Orang yang ikut arisan sembako kan banyak. Sekarang sudah mulai ada yang keluar jadi semuanya serba mahal,”katanya,.
Namun, yang menjadi persoalan, harga sembako selain melambung, sedangkan harga gabah, dan jagung dari petani dibeli dengan murah. Hal itulah yang membuat para pembeli mengeluh dengan pemerintah.
“Harapan kami semoga harga sembako mulai stabil. Apa mungkin harga naik gara-gara baru selelai pemilu,”pungkasnya.