FaktualNews.co

Beras SPHP Dijual Diatas HET, Diskoperdagin Panggil Sejumlah Kepala Pasar 

Ekonomi     Dibaca : 708 kali Penulis:
Beras SPHP Dijual Diatas HET, Diskoperdagin Panggil Sejumlah Kepala Pasar 
FaktualNews/Fatur Bari/
Beras SPHP Dijual Diatas HET, Diskoperdagin Situbondo Panggil Sejumlah Kepala Pasar 

SITUBONDO, FaktualNews.co – Dinas Koperasi, Perdagangan dan  Perindustrian (Diskoperdagin) Pemkab Situbondo, memanggil sejumlah pasar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin (4/3/2024).

Pasalnya, ada indikasi sejumlah pedagang menjual beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), melebihi kentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Dalam kegiatan evaluasi dan klarifikasi penjualan beras program SPHP di Kantor Diskoperindag Situbondo itu, dihadiri Wakil Cabang Sub Divre Bulog Bondowoso,  Ketua Satgas Pangan Situbondo AKP Momon.

Salah seorang pedagang di pasar Senggol, Kelurahan Ardirejo, Tohari mengatakan, beras SPHP ini sangat menguntungkan masyarakat, karena harganya sangat terjangkau dan murah dari pada beras produk Situbondo.

“Dimusim kemarau kemarin, petani yang menanam padi sedikit. Apalagi harga pupuk juga mahal,” ujarnya.

Tohari mengaku, pendistribusian beras SPHP kepada para pedagang terkesan ada batasan. Bahkan, setiap minggu dirinya hanya diberi lima kwintal.

“Padahal, beras SPHP, yang paling banyak membeli itu para pedagang nasi goreng, lontong dan nasi karak,” katanya.

Saat ditanya pedagang yang menjual beras SPHP diatas HET, Tohari menjelaskan, beras yang dibelinya dengan harga Rp 10.900 itu, dijual lagi kepada warga yang membutuhkan dengan harga Rp 14.000.

“Itu yang menjual melebihi HET itu bukan pedagang pak,” kata Tohari.

Ia berharap, agar ada penambahan beras SPHP kepada pedagang, karena stok sangat kurang. Mengingat, beras SPHP itu ikut serta menekan melonjaknya harga beras agar harganya stabil.

“Kalau bisa setiap pedagang satu ton dalam seminggunya,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Diskoperdagin, Edy Wiyono membantah adahya pemanggilan para pedagang dan kepala pasar itu, melainkan hanya melakukan rapat koordinasi dan evaluasi penggrlontoran beras SPHP di sejumlah  pasar.

“Kita dapat informasi ditemukan adanya penjualan beras SPHP yang dijual ditas HET sebesar Rp 10.900. Tapi kenyataan pedagang tidak merasa menjual beras itu diatas HET,” kata Edy Wiyono.

Selain itu, kata Edy, pihaknya menemukan adanya oplosan beras SPHP dengan beras yang lain.

“Masyarakat kan menginginkan beras enak dan punel,” tukasnya.

Untuk itu, sambungnya, pihaknya akan mengevaluasi ulang toko toko yang ditunjuk oleh Bulog, karena sebelumnya toko yang ditunjuk tanpa sepengetahuan Diskoperdagin.

“Yang ditunjuk itu ada ditujuh pasar, diantaranya Panji, Mimbaan, Panji, Ardirejo, Besuki,, Mangaran dan Asembagus,” jelasnya.

Dikatakan, pihaknya akan terus mengevaluasi para pedagang yang menjual beras SPHP itu, karena dinas memiliki.kewajiban atau target untuk menstabilkan harga beras tersebut.

“Maka kita akan evaluasi terus toko toko itu,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Satgas Pangan Pemkab Situbondo, AKP Momon mengatakan, berdasarkan hasil rapat, jika ditemukan pedagang yang menjual beras SPHP diatas HET, maka akan dihentikan pengirimanya oleh pihak Bulog.

“Kalau kamu upaya akhir, yakni proses hukum terhadap yang menyalahgunakan penjualan beras SPHP itu,” kata AKP Momon.

Memurut dia, berdasaekan hasil kesepatan akan dipasang benner disetiap pintu pasar, karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui pedagang yang menjual  beras SPHP itu.

“Nanti kita informasikan melalui bener, toko mana saja yang menjual beras SPHP itu serta harganya. Sehingga masyarakat mengetahui berapa harga beras SPHP tersebut,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid